Kamis 04 Jul 2019 14:51 WIB

JK Harap Komisioner KPK Terpilih yang tidak Asal Tangkap

Pendaftaran capim KPK dibuka sejak 17 Juni dan berakhir hari ini.

Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/7).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap jajaran pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 adalah tokoh-tokoh yang tidak asal tangkap ketika menangani kasus tindak pidana korupsi. Diketahui Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK saat ini tengah memulai proses seleksi untuk komisioner KPK periode 2019-2023.

"Tentu harapannya (Presiden) memilih tokoh yang pertama bersih, kemudian kedua punya keberanian, punya pengetahuan tentang hukum. Jangan orang yang asal ambil, asal tangkap," kata JK usai menerima Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (4/7).

Baca Juga

JK juga berharap para calon pimpinan KPK merupakan tokoh yang dapat membawa upaya pencegahan korupsi di Indonesia. "Iya tentu juga bisa untuk pencegahan," tambahnya.

Pendaftaran capim KPK dibuka sejak 17 Juni dan berakhir Kamis pukul 16.00 WIB di Sekretariat Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara Jakarta. Hingga Rabu (3/7), tercatat 191 pendaftar, yang dua di antaranya merupakan pimpinan KPK yang saat ini masih menjabat. Setelah pemeriksaan persyaratan administratif Pansel Capim KPK akan mengumumkan kandidat pada Rabu, 11 Juli 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement