Kamis 04 Jul 2019 18:38 WIB

Satgas DPUPR Depok Bersihkan Gulma di Situ Pengarengan

Pengangkatan gulma dilakukan secara manual karena terbatasnya alat berat.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga memancing di Situ Pengarengan yang dipenuhi sampah dan gulma eceng gondok di Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat, Senin (6/5/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga memancing di Situ Pengarengan yang dipenuhi sampah dan gulma eceng gondok di Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat, Senin (6/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok bekerja ekstra untuk membersihkan Situ Pengarengan yang tertutup gulma. Pengangkatan gulma dilakukan secara manual di situ yang berada di Kecamatan Sukmajaya itu.

"Pembersihan gulma yang sebagian besar merupakan eceng gondok dilakukan secara manual. Karena terbatasnya alat berat yang kami miliki. Selain itu, kegiatan ini lebih efektif dilakukan manual, karena Satgas bisa menjangkau ke mana saja tanpa terbatas ruang," ujar Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)  DPUPR Kota Depok, Bahtiar Ardiansyah, di Balai Kota Depok, Kamis (4/7).

Baca Juga

Menurut Bahtiar, satgas yang dikerahkan sebanyak satu regu atau 10 personel setiap Senin sampai dengan Jumat. Untuk Sabtu, pihaknya mengerahkan sedikitnya empat regu Satgas atau 40 personel. "Normalisasi sudah kami kerjakan sejak dua bulan lalu, dan akan terus dilakukan sampai situ bersih dari eceng gondok," terangnya.

Dia berharap, upaya pembersihan gulma mampu mengembalikan fungsi situ sebagaimana mestinya. Sehingga diharapkan debit air yang masuk bisa tertampung dengan maksimal.

"Belum bisa pastikan kapan pekerjaan ini rampung, mudah-mudahan secepatnya. Untuk itu, kami turunkan banyak personel. Mudah-mudahan upaya ini bisa mengembalikan fungsi situ," kata Bahtiar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement