REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Orang-orang yang berkerja untuk legislatif Inggris kerap mendapatkan risiko pelecehan dan intimidasi seksual. Menurut laporan resmi Kamis (11/7) hal itu ditutupi karena para staf House of Commons Inggris ketakutan.
Laporan itu menyebutkan staf parlemen yang menjadi sasaran 'kerap dipaksa' menerima pernyataan seksual yang tidak diinginkan dan komentar seksis. Mereka sering menerima pernyataan tidak menyenangkan tentang perempuan yang bekerja di politik.
Laporan itu dibuat setelah serangkaian tuduhan pelecehan diabaikan. Laporan itu menyebutkan pelecehan seksual adalah 'masalah'. Para staf sering diberi pernyataan seksual yang tidak diinginkan.
"Kerap diiringi dengan sentuhan terkadang dengan paksaan," kata laporan tersebut.
"Sejumlah kecil Anggota Parlemen telah merundung dan atau melecehkan staf di masa lalu dan melanjutkannya, walaupun sudah diperkenalkan Kode Perilaku Parlemen yang baru," tambah laporan tersebut.
Persoalan pelecehan dan perundungan staf parlemen tersebut sudah pernah mencuat pada 2017. Telegraph melaporkan saat itu ada seorang Anggota Parlemen yang diselidiki terkait pelecahan seksual.