Jumat 12 Jul 2019 08:50 WIB

Pembangunan Tol Becakayu, Dishub Tutup Jalan Ini di Bekasi

Kelanjutan pembangunan Tol Becakayu dilakukan di simpang tersibuk di Kota Bekasi.

Rep: Febryan A/ Red: Ratna Puspita
Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas menyusul pembangunan pier atau tiang Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Simpang BCP pada akhir Juli 2019. Rekayasa lalu lintas tersebut karena Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan menutup total ruas Jalan KH Noer Alie yang mengarah ke Jakarta. 

Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, mengatakan, penutupan total ruas Jalan KH Noer Alie arah Jakarta dilakukan ketika pemasangan pier dimulai. "Untuk kendaraan dari Hasibuan mengarah ke Jakarta, kita sudah siapkan dua skema rekayasa lalu lintas" kata Johan usai melakukan rapat tertutup dengan pihak PT KKDM, Kamis (11/7).

Baca Juga

Simpang BCP merupakan pertemuan antara tiga jalan utama di Kota Bekasi. Yakni, Jalan Ahmad Yani yang membentang dari utara hingga selatan, Jalan KH Noer Alie di bagian barat, dan Jalan Hasibuan di bagian timur.

Persimpangan ini merupakan salah satu titik terpadat di Kota Bekasi karena terdapat sejumlah mal dan juga pintu Tol Jakarta-Cikampek. Johan menutukan, skema rekaya lalu lintas pertama adalah mengarahkan kendaraan yang datang dari Jalan Hasibuan untuk langsung masuk ke Jalan Ahmad Yani ketika tiba di Simpang BCP.

Setelah itu, kendaraan diarahkan memutar di u turn kolong tol Pekayon untuk kembali ke arah Simpang BCP. Selanjutnya, kendaraan bisa masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan (depan Mal MM) untuk lanjut ke Jakarta.

"Jika opsi pertama tersebut tidak berjalan secara baik maka kami akan langsung pakai opsi kedua," ujar Johan.

Opsi rekayasa lalu lintas kedua adalah mengarahkan kendaraan untuk masuk ke Jalan Letjen Sarbini ketika setalah melewati Jembatan Presdo. Lalu, kendaraan bisa lanjut ke Jalan Pengairan sisi selatan Giant.

Setelah itu kendaraan langsung melintas di Jalan Ahmad Yani untuk masuk ke Jalan Kalimalang sisi selatan. "Kita akan menyodet median Jalan Ahmad Yani supaya dari Jalan Pengairan sisi selatan Giant itu bisa lurus langsung ke Kalimalang, walaupun tidak simetris," papar Johan.

Untuk memastikan opsi kedua ini bisa berjalan lancar, sambung Johan, Dishub Kota Bekasi juga akan membuat Jalan Pengairan sisi selatan Giant itu menjadi satu arah. "Kita akan pakai traffic light juga di sisi giant itu," ucap dia.

Johan menambahkan, setelah semua persiapan berupa petunjuk jalan dan sosialisask rekayasa lalu lintas selesai, maka pengerjaan pier tol itu akan segera dimulai. "Kira-kira pada Bulan Juli ini akan dimulai," tutup dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement