REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Sejumlah warga di Kota Palangka Raya mulai mencium aroma asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu. Aroma asap tercium pada pagi dan malam hari.
"Beberapa hari ini, setiap pagi sekitar pukul 04.30 WIB meski samar-samar saya sudah mulai mencium bau kebakaran lahan dan lahan (Karhutla). Namun, keadaan ini belum sampai mengganggu aktivitas," kata Yunita, warga di Kelurahan Panarung, Kota Palangka Raya, Ahad (14/7).
Wanita yang bekerja sebagai wiraswasta ini menambahkan, selain pagi hari, aroma asap kebakaran lahan samar-samar juga tercium saat malam hari. Dia mengaku was-was jika kejadian tersebut terus berlangsung dan terjadi kabut asap yang parah akan berdampak pada kesehatan anaknya yang masih berusia dua tahun lebih.
"Anak-anak ini rentan sakit jika cuaca panas belum lagi saat ini sudah tercium bau asap. Repotnya mereka belum bisa memakai masker ditambah daya tahan tubuh yang berbeda dengan orang dewasa," katanya.
Sudirman, warga lain yang tinggal di Kelurahan Menteng juga mengaku telah mencium aroma asap kebakaran terutama pada malam dan pagi hari. "Mendekati tengah malam hingga pagi hari bau asap mulai tercium, tetapi sejak matahari terbit hingga sore aroma kebakaran lahan dan asapnya menghilang," katanya.
Yunita berharap, pemerintah dapat segera melakukan antisipasi Karhutla, sehingga bencana kabut asap yang pernah melanda Palangka Raya tidak terulang kembali. Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Supriyanto mengatakan, khusus di wilayah Kecamatan Jekan Raya setidaknya 35 hektare lahan telah terbakar hingga mendekati periode pertengahan Juli ini. Luas lahan terbakar itu belum termasuk lahan yang terbakar di empat kecamatan lain di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya.
"Untuk itu saat ini kami bersama tim Satgas Karhutla terus melakukan pemantauan, pengawasan dan upaya pemadaman kebakaran lahan. Bahkan kemarin pada Sabtu (13/7) bapak wali kota beserta ibu wakil turut melakukan pemadaman kebakaran lahan," kata Supriyanto.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan pencegahan Karhutla agar upaya yang dilakukan pemerintah semakin efektif dan efisien. "Apalagi sebagian besar kebakaran lahan di wilayah Kota Palangka Raya ini diduga kuat karena adanya unsur kesengajaan pemilik dalam rangka pembersihan lahan," katanya.