REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Pesawat Boeing 737 MAX yang dikandangkan di seluruh dunia, tidak mungkin memulai kembali pengangkutan penumpang hingga 2020. Perbaikan perangkat lunak kontrol penerbangan diprediksi akan memakan waktu.
Menurut regulator penerbangan AS, Badan Penerbangan Federal (FAA), pesawat saat ini diperkirakan akan kembali ke udara pada Januari 2020. Jadwal ini sekitar 12 bulan setelah perusahaan mengusulkan penggantian awal perangkat lunak yang terlibat dalam kecelakaan mematikan.
Eksekutif Boeing, insinyur FAA dan regulator penerbangan global telah memperluas analisis keselamatan untuk mencakup daftar yang berkembang dari hampir semua masalah, mulai dari proses pemulihan darurat hingga dugaan potensial komponen elektronik.
American Airlines telah memperpanjang larangan penerbangan Boeing 737 MAX hingga 2 November. Sementara itu, United Airlines mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan penerbangan Boeing 737 MAX dari jadwal hingga 3 November.
Boeing 737 MAX telah dilarang terbang di seluruh dunia sejak Maret tahun ini, setelah dua modelnya jatuh dalam dua bencana mematikan yang terpisah di Indonesia pada Oktober 2018 dan Ethiopia pada Maret ini. Total korban tewas mencapai 346 orang.