Selasa 16 Jul 2019 06:05 WIB

Pencari Suaka di Jabar Butuh Bantuan Sajadah

Sajadah yang ada di mushala tempat pengungsian pencari suaka dinilai sangat sedikit.

Red: Nur Aini
Suasana pengungsi para pencari suaka di gedung eks kodim, Jakarta Barat, Jumat (12/7).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Suasana pengungsi para pencari suaka di gedung eks kodim, Jakarta Barat, Jumat (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pencari suaka yang berada di penampungan sementara gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat, saat ini sedang membutuhkan bantuan sajadah untuk beribadah.

Hal tersebut disampaikan oleh beberapa pengungsi, seperti Ahmad dari Afghanistan yang mengatakan bahwa sajadah yang ada di mushala tempat pengungsian sangat sedikit sehingga untuk beribadah mereka harus bergantian cukup lama.

Baca Juga

"Sajadahnya sedikit, sedangkan kita jumlahnya banyak. Kalau shalat harus bergantian lama," katanya saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin (15/7).

Selain, Ahmad ada juga Muhammad Ali dari Pakistan. Ia mengaku sebenarnya sajadah sudah cukup banyak namun lama-lama jumlahnya semakin berkurang.

"Kemarin banyak tapi memang tidak cukup, sekarang semakin sedikit," ujarnya.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Lurah Kalideres Muhammad Fahmy, ia mengatakan bahwa para pengungsi banyak yang memilih untuk shalat di tenda masing-masing sehingga mereka membawa sajadah tersebut.

"Iya sajadahnya menurut informasi dibawa ke tenda untuk melakukan shalat jamaah dengan teman-teman yang satu tenda," kata Fahmy.

Meskipun begitu, Fahmy akan berusaha memenuhi keperluan para pengungsi tersebut. Hal itu sesuai dengan instruksi dari Wakil Wali Kota Jakarta Barat Muhammad Zen saat berkunjung ke tempat pengungsian. Zen menginstruksikan kepada Lurah Kalideres dan pihak-pihak terkait untuk segera menyediakan sajadah salam jumlah yang memadai.

"Mushola tadi saya lihat memang sajadah sedikit ya, nanti kita akan usahakan segera agar ada sajadah lebih banyak," ujar Zen.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement