Sabtu 20 Jul 2019 12:54 WIB

Konser Reuni Jikustik Hadirkan Tiga Vokalis Utama

Konser Reuni Jikustik Hadirkan Pongki Barata, Icha Mirzahakim, dan Brian Prasetyo Adi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Keseruan Konser Jikustik Reunian di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (19/7).
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Keseruan Konser Jikustik Reunian di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Jikustik Reunian di Balai Sarbini, Jakarta pada Jumat (19/7) petang menghadirkan tiga vokalis utama. Selain Pongki Barata (vokal, gitar), ada Icha Mirzahakim (vokal, bas) dan vokalis Jikustik saat ini, Brian Prasetyo Adi.

Pongki menyanyikan sebagian besar dari 20 lagu di konser malam itu, dengan vokal latar Icha maupun Dadi sang gitaris. Tetapi, ada beberapa lagu yang dinyanyikan seorang diri oleh Icha yang memiliki karakter suara berbeda.

Baca Juga

"Konsep Jikustik memang tidak membiarkan saya menjadi lead vocalist sendiri. Saya merelakan Icha jadi vokalis juga," kata Pongki.

Sejumlah tembang yang dinyanyikan Icha yaitu Saat Kau tak di Sini, Tak Pantas Untukmu, dan Menggapaimu. Icha tidak ragu turun ke bawah panggung untuk bernyanyi bersama penonton sehingga suasana semakin terasa hangat.

Sementara, pada lagu Tetap Percaya Pongki berduet dengan Brian. Dua vokalis itu unjuk kebolehan suara masing-masing, membuat penonton berdecak kagum. "Suara Brian bagus, Pong, kalau suara kamu berkarakter," kata Icha meledek Pongki.

Icha juga mengatakan malam itu dia merasa setingkat di atas Pongki. Sebab, Jikustik sudah menemukan vokalis baru untuk mengisi posisi Pongki. Sementara, pemain bas Jikustik saat ini tidak bisa bernyanyi seperti Icha.

Tentu saja Icha hanya bercanda. Di balik candaan bernuansa nyinyir, sebenarnya malam itu dia sangat emosional. Icha adalah satu-satunya personel yang menangis karena terharu sekaligus bahagia bisa kembali manggung bersama.

Icha mengatakan konser malam itu kemungkinan adalah kali terakhir Jikustik tampil dalam formasi awal. Ini karena cukup sulit mempertemukan kembali kelima personel dalam satu waktu untuk bermusik bersama.

"Di kesempatan kali ini, Pongki, Dadi, Carlo, Adhit, kalau saya punya salah sama kalian, saya minta maaf. Terima kasih semua yang datang ke sini, kalian membangkitkan lagi kenangan kami yang dulu," ucap pria 42 tahun itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement