Sabtu 20 Jul 2019 21:41 WIB

Krisis Air Karena Fenomena HTH, ACT Pasok 10 Ribu Liter

Tiga desa di Cibarusah, Bekasi, mulai mengalami kekeringan di musim kemarau tahun ini

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Didi Purwadi
Seorang petani memanen padi belum cukup umur di lahan persawahan yang merekah dan mengering akibat musim kemarau. (ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Seorang petani memanen padi belum cukup umur di lahan persawahan yang merekah dan mengering akibat musim kemarau. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Zakat-ACT mengirimkan 10 ribu liter air bersih ke Kampung Bakansirna, Bekasi, pada Kamis (18/7) kemarin. Sebanyak 160 warga setempat menerima pasokan air bersih ini.

Tim Global Zakat-ACT, Muhammad Fadly, mengatakan air terdistribusi dalam waktu dua setengah jam. ''Kami mengirimkan 10 ribu liter air menggunakan Humanity Water Tank. Dalam waktu singkat, air bersih dipindahkan ke rumah-rumah warga yang telah mengantre dengan jerigen mereka masing-masing,'' ujar Fadly, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (20/7).

Fenomena hari tanpa hujan (HTH) di Kabupaten Bekasi sejak beberapa bulan terakhir kini mulai berdampak pada sulitnya air bersih. Warga terpaksa mengandalkan air sungai sebagai sumber air.

Hal ini dapat dilihat di Kampung Bakansirna, Desa Ridomanah, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Ratusan jiwa yang tinggal di sana, harus mengambil air dari Sungai Cihoe dan Cipamingkis untuk keperluan sehari-hari.

Di Cibarusah, tiga desa mulai mengalami kekeringan di kemarau tahun ini. Mereka di antaranya Desa Ridomanah, Desa Ridogalih, dan Desa Sirnajati.

Sejak awal Ramadan, tak ada lagi guyuran hujan. Wilayah-wilayah tersebut memang tiap tahunnya menjadi langganan kekeringan acap kali kemarau datang.

Oleh karena itu, pekan depan suplai air bersih akan kembali dikirimkan ke Cibarusah. Salah seorang tim Global Zakat-ACT, Ryan Andriana Rachman mengatakan, akan ada dua titik yang bakal menerima pasokan air bersih yang dibawa menggunakan Humanity Water Tank.

“Pendistribusian air bersih untuk wilayah lain, yang mengalami kekeringan di Jabodetabek akan menyusul,'' kata Ryan. ''Untuk pekan ketiga Juli, Humanity Water Tank akan kembali di Cibarusah, Pandeglang, Banten.''

Selain kebutuhan air untuk konsumsi yang berkurang, lahan pertanian milik warga juga terancam mengalami gagal panen. Dari pemantauan ACT, beberapa lahan padi warga Cibarusah telah dipanen dini walau hasilnya kurang maksimal. Cara ini dilakukan karena minimnya pasokan air membuat tanaman tak dapat berkembang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement