REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias cak Imin tidak banyak berkomentar terkait pelaksanaan Muktamar tahun ini. Rapat kerja nasional PKB itu rencananya akan dilaksanakan pada akhir Agustus 2019.
Mikatamar diperkirakan bakal kembali menunjuk Cak Imin sebagai ketua umum partai. Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua MPR itu tidak banyak menlontarkan komentar. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada para kader PKB.
"Terserah peserta Muktamar," kata Cak Imin usai menemui Ketua Umum partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Gondangsia, Jakarta Pusat pada Senin (22/7).
Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi peada 2009 hingga 2014 ini mengaku tidak bisa mendahului keinginan para Muktamirin.
Dewan Syuro PKB sebelumnya mengatakan muktamar pada Agustus mendatang dipastikan akan kembali memilih Cak Imin sebagai ketua umum. Menurutnya, parpolnya saat ini fokus mempersiapkan pemilu 2024, bukan sekedar menegaskan ketokohan.
Artinya, Cak Imin akan dipilih berdasarkan aklamasi. "Enggak tahu terserah saja," singkat Cak Imin menanggapi isu tersebut.
PKB menilai jika 'akrobat politik' Cak Imin memberikan dampak positif kepada partai. Misalnya, saat Cak Imin menyampaikan keinginan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Jokowi. Akrobat politik seperti ini, dinilai ikut menambah perolehan suara PKB.
Pada Pemilu 2014, PKB meraih sekitar 11 persen suara nasional. Sementara itu, dalam pemilu 2019 lalu, PKB meraih hampir 14 persen suara nasional. PKB menilai memang dibutuhkan sikap ngotot dalam politik demi kekuasaan yang akan digunakan untuk kemaslahatan.