REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Bara api di Gunung Panderman, Kota Batu, Malang masih belum sepenuhnya padam. Meski demikian, petugas gabungan memastikan tidak ada satwa yang mati akibat peristiwa ini.
Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Khoirur Rochim mengatakan, satwa secara insting akan langsung menjauh titik api. Oleh sebab itu, petugas pada Ahad malam (21/7) sempat mendengar suara teriakan kera berlarian menyelematkan diri.
"Satwa lain juga mesti ada, walau tidak ketemu pasti turun. Dan kita tidak menemukan yang mati di lokasi," kata Rochim di Pos Pantau Gunung Panderman, Kota Batu, Selasa (23/7).
Berdasarkan perkiraan tim, satwa terutama kera akan lari ke arah lereng Gunung Buthak dan Kawi. Dia ragu satwa akan melarikan diri ke sisi timur atau utara gunung seperti hutan produksi. Sebab, lokasi tersebut dekat dengan aktivitas warga pemukiman
"Dan kera cenderung menghindari orang. Jadi, perkiraan kami ke sana," katanya.
Di sisi lain, Rochim memastikan, asap gunung tak memberi dampak kepada warga pemukiman sekitar. Sebab, angin di wilayah tersebut bergerak ke arah barat dan selatan. Sementara di titik tersebut hanya tersedia hutan, bukan pemukiman.
Pemukiman sendiri berada di arah utara dan timur gunung. "Jadi tidak ada potensi gangguan. DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Jawa Timur juga sudah mengecek udara di Kota Batu masih normal dan aman," tutup dia.