Rabu 24 Jul 2019 09:27 WIB

Nasdem: Empat Ketum KIK Sepakat tak Tambah Anggota Koalisi

Koalisi Indonesia Kerja dinilai sudah solid, sehat, dan kuat.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate.
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menyebut, pertemuan empat ketua umum partai di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sepakat untuk menjaga komposisi koalisi. Menurut dia, tak ada pikiran untuk menambah anggota koalisi.

"Empat ketua umum itu sampai pada satu titik pandangan dan pendapat yang sama. Pertama bahwa koalisi KIK itu sudah solid, sehat, dan kuat. Sehingga harus dijaga dan dipertahankan," kata Plate di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7).

Baca Juga

Empat partai itu yakni PKB, PPP, Golkar dan Nasdem. Plate menegaskan, empat partai tersebut dalam pertemuan yang terjadi Senin (22/7) tidak memiliki pandangan untuk melebarkan koalisi. Menurut Plate, empat partai tersebut memiliki pandangan koalisi yang sudah kuat tidak perlu diperkuat lagi.

"Kami tidak membicarakan sama sekali terkait isu terkini yang beredar yakni kami belum berpikir sekalipun untuk mengembangkan atau melebarkan koalisi. yang ada justru menjaga soliditas koalisi," ujar dia.

Plate mengatakan, koalisi pada 2019-2024 sudah sangat kuat. Berbeda keadaannya dengan periode 2014-2019 di mana koalisi pendukung Jokowi lemah di parlemen.

Maka itu, untuk menjaga koalisi yang sudah kuat ini, Plate berharap agar tidak perlu ada lagi penambahan koalisi. "Jangan ada virus-virus yang membuat koalisinya menjadi lemah," ujar dia.

PDIP sebagai pemenang pemilu, meskipun tak ikut dalam pertemuan empat parpol menunjukkan pandangan yang sepakat untuk tidak menambah koalisi. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, PDIP memilih untuk menjaga koalisi tetap solid.

"Bahwa di luar itu ada suara-suara yang ingin bergabung tapi yang penting pertama itu koalisi solid. Sehingga jangan sampai ada pembahan atau ini justru membuat koalusi tidak solid. Saya kira ini poin yang paling penting," kata Pareira.

Lagipula, lanjut Pareira, koalisi yang terlalu gemuk berimbas pada kurang efektifnya kinerja pemerintahan. Pareira menegaskan, pemerintah butuh kekuatan politik lain di luar pemerintahan untuk  menjaga checks and balances.

"Dan saya kira kekuasaan itu kalau terlalu gemuk itu justru menjadi tidak lincah. Ya kita menghindari terjadinya obesitas kekuasaan. Sehingga saya rasa dengan koaliisi yang ada tentu sudah efektif di pemerintahan ke depan," kata Pareira menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement