REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyambut baik pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, ia menilai dalam pertemuan tersebut akan ada pembicaraan politik yang dibicarakan di dalamnya.
"Ini pertemuan penting, tidak hanya sebatas silaturrahim biasa. Bisa jadi akan dibicarakan soal power sharing atau pembagian kursi atau mungkin deal politik," ujar Pangi saat dihubungi, Rabu (24/7).
Pertemuan kali ini bisa saja akan membicarakan tawaran dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Soal rekonsiliasi dengan perbandingan komposisi kekuasaan 55:45. Meskipun hal tersebut dinilai Pangi tak masuk akal. "Tawaran Amien Rais sangat tidak masuk akal, bagaimana ceritanya yang kalah dalam pertarungan seolah-olah punya bargaining mengatur pembagian kursi," ujar Pangi.
Di luar itu semua, Pangi menjelaskan, pertemuan kali ini mungkin merupakan kelanjutan rekonsiliasi yang sebelumnya dilakukan oleh Jokowi dan Prabowo. Pertemuan keduanya ia pastikan akan berjalan baik, karena Megawati dan Prabowo bersahabat sejak lama. "Saya kira pertemuan keduanya akan lebih cair karena keduanya sudah menjalin hubungan yang sangat baik," ujar Pangi.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri hari ini akan menerima kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Adapun diinformasikan, keduanya akan bertemu pukul 12.00 WIB.
Namun, Presiden Jokowi tak ikut dalam pertemuan yang rencananya berlangsung di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Hal itu dikarenakan Jokowi memiliki agenda kenegaraan, yakni menyambut Putra Mahkota Abu Dhabi His Royal Highness Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.
"Atas dasar semangat yang sama, maka Ibu Megawati Soekarnoputri memang direncanakan bertemu dengan Pak Prabowo. Pertemuan dalam waktu dekat, dan sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.