Kamis 25 Jul 2019 14:51 WIB

Demokrat Incar Ketua MPR, Marzuki Alie: Politik Kok Mengemis

Marzuki Alie mengingatkan rakyat memilih Demokrat karena posisinya sebagai oposisi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
 Diperiksa  KPK. Mantan Anggota DPR RI , Marzuki Alie (tengah) memberikan keterangan kepada media usai menjalani pemeriksaan di gedung  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (26/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Diperiksa KPK. Mantan Anggota DPR RI , Marzuki Alie (tengah) memberikan keterangan kepada media usai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI 2009-2014 dari Partai Demokrat, Marzuki Alie, menilai Demokrat tersebut tidak sepantasnya meminta kursi Ketua MPR. Menurutnya, sebaiknya Partai Demokrat tetap berada di kubu oposisi.

"Pada 2014 yang lalu ada peluang dan diberi kesempatan Demokrat (jadi) ketua MPR tidak diambil. Sekarang tidak punya kekuasaan sama sekali, mau mengemis? Politik kok politik mengemis," ujar Marzuki melalui sambungan telepon, Kamis (25/7).

Baca Juga

Ia juga mengatakan, sebagai partai yang menjadi bagian dalam pihak kalah pada kompetisi pemilihan umum, seharusnya Partai Demokrat tetap konsisten sebagai oposisi. Hal itu, menurut dia, akan berdampak baik bagi jalannya demokrasi di Indonesia.

"Yang kalah jangan langsung merapat ke kekuasaan. Siapa yang mengontrol pemerintahan? Nanti lima tahun lagi bertarung lagi. Kalau menang yaudah, biarkan yang kalah mengontrol yang menang. Kan begitu. Demokrasi kan begitu," jelasnya.

Marzuki menyatakan hal tersebut merupakan persoalan rasionalitas. Ia menjelaskan, dalam menentukan pilihan partai politik, belum tentu rakyat memilih karena loyalitasnya terhadap partai tersebut.

Menurutnya, rakyat memilih Demokrat karena posisinya yang lalu sebagai oposisi. "Harusnya pikirkanlah suara rakyat yang memilih itu. Suara rakyat yang berjuang, siapa pun, saya tidak bilang Demokrat saja, siapa pun supaya demokrasi kita sehat," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement