Kamis 25 Jul 2019 16:20 WIB

Tatib Wagub DKI Molor, Taufik Sebut Pimpinan Sibuk

Ada kemungkinan pemilihan wagub DKI baru dilakukan pada masa DPRD berikutnya.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta - Mohamad Taufik
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta - Mohamad Taufik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk persetujuan tata tertib (tatib) pemilihan wakil gubernur belum juga dijadwalkan.

Menurut dia, para pimpinan di DPRD tengah disibukan berbagai kegiatan seperti kunjungan kerja (kunker) Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).

Baca Juga

"Belum nanti dijadwalin, teman-teman juga lagi sibuk kunker, sibuk Bapemperda ini kan masih ada empat perda yang belum diselesaikan," ujar Taufik saat dihubungi, Kamis (25/7).

Ia meminta awak media sabar menunggu para anggota legislatif selesai melaksanakan kunker. Sebab, Rapimgab itu harus dihadiri pimpinan dewan, pimpinan masing-masing fraksi DPRD DKI, dan pimpinan setiap komisi.

Sementara, para pimpinan komisi masing-masing sedang disibukkan pembentukan perda. Hal itu mengingat Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah mengajukan rancangan perda atas perubahan empat perda, salah satunya revisi Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.

"Iya semua kan kunker karena Rapimgab harus dihadiri pimpinan fraksi dan setiap komisi, komisinya kunker gimana? Sabar saja dulu," kata dia.

Taufik pun tak menampik jika ada kemungkinan proses pemilihan wagub pengganti Sandiaga Salahuddin Uno dilakukan periode jabatan DPRD berikutnya.

Menurutnya, pemilihan wagub DKI memang alot karena harus memilih orang yang bisa mengurus provinsi dengan APBD melebihi Rp 80 triliun. "Jadi enggak sesederhana yang orang bayangkan, nanti kita salah memilih orang," tutur Taufik.

Pemilihan wagub DKI Jakarta berjalan alot di tangan DPRD DKI Jakarta. Hingga saat ini tercatat sudah tiga kali rapat pembahasan tatib pemilihan Wagub DKI Jakarta tertunda.

Padahal, posisi wagub DKI akan genap setahun pada Agustus 2019 sejak ditinggalkan Sandi melenggang ke kontestasi pilpres sebagai calon wakil presiden. Sandi mengundurkan diri dari posisi orang nomor dua di Ibu Kota pada 10 Agustus 2018.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement