REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku belum melihat secara lengkap video seorang laki-laki yang memaki-maki hingga mengancam membunuh dirinya. Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari era keterbukaan informasi.
Anies menyatakan masyarakat bisa menilai secara objektif atas apa yang dibicarakan dalam video tersebut. "Masyarakat bisa menilai sendiri ini adalah sebuah era keterbukaan di mana, siapa saja boleh mengungkapkan pendapatnya, pandangannya," ujar Anies di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (25/7) malam.
Anies mengatakan tak merasa terganggu dengan video ancaman pembunuhan itu. Ia justru akan terus bekerja mengurus Jakarta kendati ada pihak yang menghina hingga mengancam akan membunuh dirinya.
"Kita terus kerja urus Jakarta apapun yang dikatakan orang tugas kita adalah menjalankan semua rencana gitu saja," kata dia.
Video ancaman itu telah sampai kepada telepon seluler milik Anies, tetapi ia belum sempat menontonnya. Dengan demikian saat ditanya rencana akan melaporkan ke polisi, Anies hanya menjawab ia belum mendengar secara lengkap.