REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sebanyak 15 orang wisatawan terkena dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi pada Jumat (26/7) sore. Para wisatawan itu dibawa ke klinik Sespim, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, karena menderita sesak nafas akibat setelah Gunung Tangkuban Parahu mengeluarkan abu erupsi.
"15 orang masuk klinik Sespim. Sesak nafas, sebagian sudah pada pulang," ujar Kapolsek Lembang, Kompol Sutarman kepada wartawan saat ditemui di pos pemantauan PVMBG Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (26/7).
Sutarman mengungkapkan, berdasarkan laporan anggotanya wisatawan yang terkena dampak sudah pulang. Pihaknya terus berkoordinasi dengan RT dan RW untuk menenangkan masyarakat. "Di wilayah Lembang udah gak ada abu, hanya di atas sekitaran Gunung Tangkuban Perahu," katanya.
Sebelumnya, Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi sekitar pukul 15.48 Wib dengan ketinggian erupsi 200 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas sekitar radius 2 kilometer dari Gunung Tangkuban Perahu.
"Rekomendasi saat ini agar masyarakat tidak beraktivitas radius 2 km dari kawah Tangkuban Perahu," ujar staf Subidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat PVMBG, Jumat (26/7).
Ia mengungkapkan saat ini gunung Tangkuban Perahu ditutup untuk umum. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan beraktivitas terlebih dahulu.