REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu belum dibuka untuk umum pascaerupsi yang terjadi di kawah Ratu Jumat (27/7) sore. Pihak pengelola sendiri mengaku akan mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pengelola TWA Tangkuban Perahu, Kaban Putra mengungkapkan pascaerupsi, pihaknya langsung menutup objek wisata. Menurutnya, berdasarkan informasi PVMBG erupsi yang terjadi masih dalam level normal.
"Kami manusia yang patuh walaupun nanti kami buka hanya diizinkan sekitar Jayagiri, pelan-pelan," ujarnya di TWA Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7).
Ia pun memohon maaf kepada pengunjung dengan adanya kejadian tersebut. "Kami mohon maaf ada kejadian alam seperti ini yang tidak bisa diprediksi. Tapi kami yakin kita berdoa semua segera baik keadaan normal. Saya selalu bicara data di sini rekomendasi normal itulah alasan kami membuka," katanya.
Ia mengatakan akan membuka kembali objek wisata melihat perkembangan yang ada. Menurutnya, berdasarkan pengalaman 2013, kondisi erupsi yang terjadi relatif lebih parah dibandingkan hari ini.
"Saya tidak keberatan ditutup, tapi sekarang kondisinya normal. Kami sepakat jangan dulu ke kawah ratu, jangan dulu radius 500 meter," katanya.