REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG- Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu dipastikan masih ditutup untuk umum dan tidak boleh dikunjungi oleh wisatawan selama tiga hari ke depan atau hingga Senin (29/7). Keputusan tersebut diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan keputusan tersebut telah disepakati oleh para pimpinan wilayah seperti Dandim, BPBD, Kapolres Cimahi dan Subang. Termasuk pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu.
"Kami semua sudah rapat dengan semua stakeholder, Dandim, BPBD, Kapolres Cimahi dan Subang sama pengelola sini. Tadi rapat kumpul semua, saya mendengar apa yang dilihat dan sarannya saya putuskan untuk tiga hari ini tidak boleh ada pengunjung sampai perkembangan berikutnya," ujarnya saat meninjau lokasi, Sabtu (27/7).
Meski jarak aman dari kawah Ratu sekitar 500 meter, namun puncak kawah Gunung Tangkuban Perahu masih dipenuhi abu vulkanik sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu. "Walaupun dasarnya ada situasinya normal, 500 meter dari bibir kawah. Kami putuskan untuk tidak ada pengunjung. Tebal debu luar biasa akan dibersihkan," katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya beberapa orang yang mengalami luka dan sudah ditangani di klinik Sespim Polri dan relatif sudah pulang.
"Semua aktivitas dihentikan dulu sampai Senin. Proses selanjutnya akan dilihat lagi perkembangannya seperti apa," ungkapnya.
Ia mengatakan sekitar 200 orang personel aparat TNI, Polri, Relawan, BPBD dan Basarnas dikerahkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Anggota sampai kapan lihat tiga hari ke depan, dibuat posko masing-masing tempat," katanya.