Senin 29 Jul 2019 14:36 WIB

Zulkifli: PAN tak Minta-Minta Gabung Koalisi

Zulkifli pun menyatakan, PAN tidak melakukan penjajakan koalisi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Foto: mpr
Ketua MPR Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, PAN tidak pernah meminta-minta untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan. Zulkifli pun menyatakan, PAN tidak melakukan penjajakan koalisi. 

"Tidak, kita yang baik baik ikut saja ya kita dukung, kita doakan supaya sukses. Sudah. Kita tidak ada syarat-syarat, tidak ada minta-minta, tidak ada dan PAN tidak pernah minta-minta," kata Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (29/7).

Baca Juga

Kendati demikian, Zulkifli tak menampik bila PAN tetap membutuhkan kerja sama dengan parpol-parpol lain. Kerja sama ini dibutuhkan khususnya untuk memasuki Pilkada pada 2020 mendatang. 

"Karena kita ini multipartai. Tidak mungkin tidak ada kerja sama. siapa yang bisa sendiri, tidak bisa. Mesti kerja sama. Tidak dipusat, bisa di provinsi, Tidak di provinsi bisa di Kabupaten, tidak di jawa, di tempat lain," kata Zulhas. 

Karena itu, ketua MPR ini menyatakan, komunikasi politik PAN dengan partai lain tetap harus dibangun. Bahkan, tambah Zulhas, silaturahim PAN dengan partai lain tetap harus dijaga tanpa ada motif politik. 

"Jadi, komunikasi perlu ya, ketemu, ngobrol gitu, tanpa ada urusan pilkada," kata Zulhas. 

Terkait sikap politik DPP PAN menuju pembentukan Jokowi, Zulkifli masih belum mau menjawab. Saat ini, PAN masih mempersiapkan rapat kerja nasional (rakernas). Diprediksi, sikap politik PAN bakal dibahas di rakernas tersebut. 

Zulkifli pun tak mau menyatakan secara rinci kapan rakernas itu digelar. Namun, ia memberi sinyal rakernas PAN akan digelar segera setelah dirinya menunaikan Ibadah Haji. 

"Kan saya mau berangkat haji dulu, InsyaAllah tanggal 4 Juli berangkat haji, lalu pulang. Itulah saya kira, (setelah haji) iya nanti baru diagendakan," ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement