Selasa 30 Jul 2019 09:57 WIB

Hari Ini, Gunung Tangkuban Perahu Masih Tutup

Masyarakat diimbau untuk menjauhi Tangkuban Perahu di radius 500 meter.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Petugas pengelola TWA Tangkuban Parahu membersihkan jalan dan kios-kios pedagang disekitar kawah Tangkuban Parahu, Senin (29/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas pengelola TWA Tangkuban Parahu membersihkan jalan dan kios-kios pedagang disekitar kawah Tangkuban Parahu, Senin (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan taman wisata alam Tangkuban Perahu masih tutup. BNPB belum dapat memastikan kapan tempat wisata yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat, itu akan dibuka kembali.

“Penutupan dilakukan oleh pihak pengelola karena pertimbangan aspek keselamatan para pengunjung,” kata Agus dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (30/7).

Baca Juga

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, untuk menunggu arahan dan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelum membuka area tempat wisata tersebut. Untuk memastikan status level gunung yang sebelumnya sempat erupsi tersebut.

Selain itu kata Ridwan Kamil, juga akan dilakukan evaluasi terkait jalur evakuasi dan sistem standard operating procedure (SOP) untuk mengantisipasi ancaman bahaya erupsi kembali terulang.

Karena kata Ridwan, dengan penutupan area wisata pascaerupsi ini berpengaruh terhadap dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi. Oleh karenanya sampai evaluasi jalur evakuasi hingga SOP selesai dilakukan dan ada rekomendasi dari PVMBG masyarakat diminta untuk sabar menunggu.

"Bagaimana yang terbaik untuk semua orang. Kita tunggu dari pemerintah," ujar Ridwan.

Terkait dengan kemungkinan adanya informasi yang simpang siur, Ridwan mengimbau masyarakat selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.

Pascaerupsi gunung Tangkuban Perahu pada Jumat lalu (26/7), PVMBG masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal). Gunung dengan ketinggian 2.084 m dpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik. Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.

Hingga pagi ini (30/7) visual gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.

Pada status tersebut PVMBG masih merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter. Serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement