REPUBLIKA.CO.ID, NDUGA -- Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad selalu berupaya mempertahankan situasi yang sudah kondusif di Kabupaten Nduga. Salah satu caranya dengan berbaur bersama masyarakat melalu gerakan membaca bersama Satgas Pamtas RI-PNG.
Pasiops Satgas Pamtas RI-PNG Yonif R 321 Kostrad Kapten Inf Johan Bormasa mengungkapkan,
aktivitas perekonomian di wilayah tersebut sudah lancar. Sehingga masyarakat tidak lagi dihinggapi ketakutan. Bahkan anak-anak, orang dewasa sudah tidak sungkan atau bersembunyi ketika anggota TNI hadir di tengah-tengah mereka.
Hal itu juga terlihat di salah satu distrik di sebuah gereja di Nduga. Ketika ibadah selesai banyak warga yang terdiri dari wanita dewasa, remaja, anak-anak masih bertahan di dalam ruangan belum mau beranjak pulang. Melihat hal tersebut, Johan segera mengumpulkan mereka dan membacakan sebuah buku cerita tentang negara tercinta Indonesia.
"Hasilnya ternyata di luar dugaan, mereka sangat tertarik dan antusias untuk mendengarnya. Bahkan mereka tidak sungkan untuk tertawa lepas apabila diceritakan hal-hal yang lucu," kata Johan dalam siaran persnya, Selasa, (30/7).
Johan mengungkapkan saat proses bercerita berakhir, buku-buku cerita/dongeng, gambar angka, gambar hewan, tumbuh-tumbuhan dibagikan kepada warga. Harapannya dengan dibagikannya buku tersebut warga gemar untuk membaca.
“Puji Tuhan kami tidak menyangka dengan antusias para jemaat di sini. Mereka sangat merespons apa yang kami bagikan kepada mereka, sungguh mereka sangat membutuhkan pendidikan, apalagi anak-anak yang masuk di usia sekolah,” ujarnya.
Johan memandang minat baca masyarakat di wilayah itu masih tergolong rendah. Penyebabnya keterbatasan akses pada buku. "Padahal dengan membaca dapat melawan kedangkalan pikiran, menambah pengetahuan dan wawasan," ucapnya
Tapina Elopere, salah satu warga dan juga jemaat gereja yang menerima pemberian buku mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad yang sudah bertugas sekitar delapan bulan."Kami tidak pernah lagi membaca buku sejak aktivitas sekolah di tempatnya terhenti apalagi buku yang diberikan menarik dan disertai gambar-gambar," tuturnya.