Selasa 30 Jul 2019 14:08 WIB

Kostrad Rangkul Warga Nduga Lewat Gerakan Membaca

Warga merespons baik saat dibagikan buku-buku

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Maman Sudiaman
Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad berbaur bersama masyarakat melalu gerakan membaca bersama pada Selasa, (30/7). Tujuan gerakan membaca untuk mempertahankan situasi yang sudah kondusif di Kabupaten Nduga
Foto: Dok Kostrad
Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad berbaur bersama masyarakat melalu gerakan membaca bersama pada Selasa, (30/7). Tujuan gerakan membaca untuk mempertahankan situasi yang sudah kondusif di Kabupaten Nduga

REPUBLIKA.CO.ID, NDUGA -- Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad selalu berupaya mempertahankan situasi yang sudah kondusif di Kabupaten Nduga. Salah satu caranya dengan berbaur bersama masyarakat melalu gerakan membaca bersama Satgas Pamtas RI-PNG.

Pasiops Satgas Pamtas RI-PNG Yonif R 321 Kostrad Kapten Inf Johan Bormasa mengungkapkan,

aktivitas perekonomian di wilayah tersebut sudah lancar. Sehingga masyarakat tidak lagi dihinggapi ketakutan. Bahkan anak-anak, orang dewasa sudah tidak sungkan atau bersembunyi ketika anggota TNI hadir di tengah-tengah mereka.

Hal itu juga terlihat di salah satu distrik di sebuah gereja di Nduga. Ketika ibadah selesai banyak warga yang terdiri dari wanita dewasa, remaja, anak-anak masih bertahan di dalam ruangan belum mau beranjak pulang. Melihat hal tersebut, Johan segera mengumpulkan mereka dan membacakan sebuah buku cerita tentang negara tercinta Indonesia.

"Hasilnya ternyata di luar dugaan, mereka sangat tertarik dan antusias untuk mendengarnya. Bahkan mereka tidak sungkan untuk tertawa lepas apabila diceritakan hal-hal yang lucu," kata Johan dalam siaran persnya, Selasa, (30/7).

Johan mengungkapkan saat proses bercerita berakhir, buku-buku cerita/dongeng, gambar angka, gambar hewan, tumbuh-tumbuhan dibagikan kepada warga. Harapannya dengan dibagikannya buku tersebut warga gemar untuk membaca.

“Puji Tuhan kami tidak menyangka dengan antusias para jemaat di sini. Mereka sangat merespons apa yang kami bagikan kepada mereka, sungguh mereka sangat membutuhkan pendidikan, apalagi anak-anak yang masuk di usia sekolah,” ujarnya.

Johan memandang minat baca masyarakat di wilayah itu masih tergolong rendah. Penyebabnya keterbatasan akses pada buku. "Padahal dengan membaca dapat melawan kedangkalan pikiran, menambah pengetahuan dan wawasan," ucapnya

Tapina Elopere, salah satu warga dan juga jemaat gereja yang menerima pemberian buku mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 321 Kostrad yang sudah bertugas sekitar delapan bulan."Kami tidak pernah lagi membaca buku sejak aktivitas sekolah di tempatnya terhenti apalagi buku yang diberikan menarik dan disertai gambar-gambar," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement