REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sekitar 200 prajurit TNI ikut berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pelalawan membuat daerah tetangganya, Kota Pekanbaru, ibu kota provinsi Riau, ikut kena paparan asap dalam sepekan terakhir.
"Total 200-an TNI terjun untuk memadamkan titik api di tiga tempat, Desa Penarikan, Desa Badagu, dan Desa Sering yang terletak di Kabupaten Pelalawan," kata Komandan Distrik Militer 0313 Kampar Letkol Inf Aidil Amin, yang mengomandoi upaya pemadaman kebakaran, saat dihubungi dari Pekanbaru, Senin (5/8).
Dia mengatakan semula ada 150 prajurit TNI yang dikerahkan ke lokasi kebakaran. Saat ini 55 prajurit TNI dari Kodim 0313 Kampar dan 150 prajurit TNI dari Arhanud 13 Pekanbaru telah berada di lokasi kebakaran lahan di Pelalawan.
Mereka bergabung dengan tim satuan tugas penanggulangan karhutla Riau yang terdiri atas aparat Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta warga. Aidil mengakui anggotanya yang sudah beberapa hari membantu pemadaman kebakaran lahan mulai kelelahan dan mengalami gangguan kesehatan seperti mual dan mata perih.
Dia menyampaikan pesan kepada anggotanya untuk selalu menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin. Dia juga meminta warga tidak membakar lahan selama musim kemarau.
Aidil menambahkan, aparat TNI juga membantu upaya kepolisian mengungkap pelaku pembakaran lahan. "Kami dukung tugas kepolisian, dan berharap segera menangkap pelaku yang membuat udara di Riau semakin buruk dan dapat mendatangkan penyakit pernafasan dan lainnya," kata dia.
Pelalawan merupakan salah satu wilayah Riau yang babak belur dihajar kebakaran hutan dan lahan. Asap akibat kebakaran lahan di Pelalawan membuat kualitas udara memburuk dan jarak pandang turun drastis menjadi hanya sekitar 800 meter dalam pekan ini. Selain itu, kebakaran lahan di Pelalawan meluas hingga taman nasional Tesso Nilo dan menyebabkan kualitas udara di Kota Pekanbaru memburuk dalam sepekan terakhir.