REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Setiap musim kemarau, lahan persawahan di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, hampir selalu dilanda kekeringan. Posisinya yang berada di ujung layanan irigasi dari Waduk Jatiluhur maupun Bendung Rentang, membuat pasokan air kerap tak sampai.
Kondisi gagal panen (puso) pun menjadi cerita pahit yang harus ditelan oleh banyak petani di daerah tersebut. Modal yang telah mereka keluarkan, baik uang maupun tenaga, akhirnya terbuang sia-sia.
Menghadapi kondisi tersebut, sejumlah petani akhirnya memilih untuk banting setir. Mereka melakukan alih fungsi lahan, dari yang semula areal persawahan menjadi areal tambak. Profesi petani yang telah mereka geluti sejak lama pun ditinggalkan. Mereka berubah menjadi petambak.
Hal itu salah satunya dilakukan oleh Amin (30 tahun), warga asli Kandanghaur. Sejak beberapa tahun terakhir, dia mengubah sawahnya menjadi tambak ikan. Selain hasil yang diperoleh cukup lumayan, usaha tambak juga lebih minim risiko dibandingkan tanaman padi.