REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Grup vokal asal Irlandia, Westlife memang tak hanya sekali mendatangi Jakarta. Salah satu anggota Westlife, Nicky Byrne, mengenang momentumnya pertama kali mendarat di Jakarta pada 2000 silam.
Nicky menyebut, pengalaman pergi ke Asia selalu menjadi momentum yang spesial. “Kami tidak akan lupa momentum pertama kali kami mendarat di Jakarta,” ungkap Nicky di sela-sela pertunjukan konser Westlife The Twenty Tour 2019 di ICE BSD, Selasa (6/8) malam.
Dia menceritakan, pada saat itu, banyak sekali orang-orang yang menunggu kedatangan Westlife di bandara. Penyanyi yang memiiki hobi sepak bola itu mengaku tak mengetahui bahwa Westlife sangat populer di Indonesia.
“Kami dijaga ketat polisi. Setiap malam saya tidak bisa tidur, karena di hotel banyak orang yang bernyanyi menyanyikan lagu-lagu Westlife sepanjang malam. Memori yang hebat,” jelas Nicky.
Suatu saat ketika dia wawancarai diwawancarai pada saat sebuah talkshow. Nicky terpingkal saat menceritakan dia sempat menjabat tangan seorang kameramen, hingga sang kameramen tak fokus saat merekam.
“Dia malah menyalamiku dan melihatku sampai ke ujung. Dia lupa saat itu dia harus merekam sesuatu,” tutur dia.
Pada kunjungannya yang kelima kalinya ke Indonesia ini, dia berterima kasih kepada para penggemarnya yang masih ingat dan menghargai karya-karya Westlife. Dia berterima kasih masih ada orang-orang yang masih menyanyikan lagu-lagu mereka, bahkan sejak dari album pertama.
Rekannya satu grup, Kian Egan pun menambahkan kesannya bisa kembali lagi ke Indonesia. Setelah beberapa kali grup vokal yang terdiri dari Shane Filan, Mark Feehily, Kian Egan, dan Nicky Byrne, Kian menyebut konser kali ini adalah konser yang terbesar.
“Kami pernah ke sini beberapa kali, dan ini adalah konser terbesar di sini. Sayangnya kita harus berpisah. Terima kasih telah bersenang-senang dengan kami. Terima kasih kepada semua kru yang telah mewujudkan konser ini,” kata Kian menutup konser pertama di ICE BSD.