Kamis 08 Aug 2019 01:55 WIB

Gelar IIBF, Ikapi akan Datangkan 45 Penerbit Luar Negeri

Ikapi targetkan 45 penerbit asing berpartisipasi dalam IIBF pada 4-8 September.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Umum IKAPI Rosdiyanti Rozalina (kanan) memberikan paparan saat kunjungan ke Kantor Republika, Jakarta, Rabu (7/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum IKAPI Rosdiyanti Rozalina (kanan) memberikan paparan saat kunjungan ke Kantor Republika, Jakarta, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Pusat akan menyelenggarakan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019 pada 4 hingga 8 September mendatang. Dalam pameran buku tersebut, Ikapi menargetkan untuk mendatangkan 45 penerbit dari luar negeri melalui International Partnership Program (IPP).

"Yang datang dari pelaku penerbitan, bisa saja yang datang itu agen. Jadi setidaknya ada 45 penerbit yang siap untuk beli dan dari kita siap untuk menjual," kata Ketua Umum Ikapi Pusat Rosidayati Rozalina kepada Republika.co.id, Rabu (7/8).

Baca Juga

Rosidayati menjelaskan, Ikapi ingin penerbit di Indonesia berkiprah di internasional. Ikapi mendorong penjualan konten dari penerbit ataupun penulis untuk dijual ke mancanegara. Selama ini, dia mengakui kebanyakan penerbit menghadiri pameran di luar negeri untuk menjajakkan hak cipta buku-buku terbitannya.

"Tapi kita sekarang tidak hanya mendorong penerbit untuk go international dengan hadir di luar negeri, kita juga mengundang potential buyers, seperti penerbit, agen dari luar negeri, untuk hadir di IIBF," ucap dia.

Rosidawati berharap, IIBF kali ini bukan hanya menjadi ajang transaksi antara penerbit dan masyarakat, tapi juga antara penerbit dan penerbit di luar negeri. "Jadi ini semua dipusatkan di IIBF," tutur dia.

Waketum Ikapi sekaligus Ketua Panitia IIBF 2019, Djadja Subagdja mengatakan, program IPP ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Saat ini, sudah ada 20 peserta dari luar negeri yang mendaftar program tersebut.

Pembeda IIBF kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya, menurut Djadja, ialah adanya IPP. IPP ini merupakan kegiatan di bawah IKAPI Pusat dengan dukungan Bekraf yang disandingkan dengan IIBF karena punya tujuan yang sama, yakni meningkatkan penjualan copyright dari penerbit Indonesia ke penerbit luar negeri.

"Karena itu, kita datangkan buyers, biasanya kan kita datang ke sana mengikuti pameran menawarkan buku-buku kita untuk mereka beli. Sekarang kita undang mereka ke sini. Dan ternyata memang lebih efisien dari sisi biaya," tutur dia.

Dalam rangkaian IIBF ini, Ikapi juga akan mengadakan simposium internasional pendidikan bekerja sama dengan International Publisher Association (IPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bekraf. Melalui simposium itu, akan dapat diketahui model maupun kurikulum pendidikan di negara lain sehingga ini membuka wawasan sekaligus masukan bagi pemerintah dan juga masyarakat agar, kalangan peserta didik punya kemampuan menghadapi tantangan di era industri 4.0.

Pameran buku IIBF 2019 akan digelar selama lima hari, terhitung dari tanggal 4 September 2019. Pameran ini juga akan diawali beragam rangkaian acara, seperti kegiatan IPP dari 3 hingga 6 September dan simposium internasional pendidikan pada 3 September di Kemendikbud.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement