REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut kehadiran Prabowo Subianto ke Kongres PDIP adalah bukti kedekatan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menilai kehadiran Prabowo sebagai bentuk silaturahim politik.
"Dengan ibu Mega saya tahu baik sekali, saya juga mempunyai komunikasi yang cukup baik. Jadi saya kira biasa saja silaturahmi politik, diundang dalam sebuah perhelatan internal partai itu hal biasa kalau ada gelaran besar," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Menurut Fadli, Prabowo mempunyai hubungan baik dengan para pimpinan partai. Sehingga, wajar bila Prabowo memenuhi undangan PDIP untuk mendatangi pembukaan kongres.
Fadli enggan melihat kehadiran Prabowo dalam lingkup politik pragmatis. Wakil Ketua DPR RI ini melihat pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pimpinan partai lainnya sebagai upaya membangun bangsa.
Soal diajaknya Gerindra untuk bergabung koalisi, kata Fadli, juga sebagai upaya menghadapi tantangan Indonesia ke depan. "Jadi butuh banyak kelompok, ya karena untuk kepentingan nasional," kata dia.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kehadiran Prabowo sebagai bentuk penghormatan pada Megawati dan PDIP. Dahnil menyebut, tidak ada pembicaraan khusus.
Kendati demikian, Dahnil tak menutup kemungkinan adanya hal lain yang dibicarakan, termasuk dinamika pimpinan MPR. "Yang penting Silaturahim terlebih dahulu, selebihnya banyak hal yang bisa dibicarakan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).
Pembicaraan antara Prabowo dan Mega pun kata Dahnil akan sangat terbuka. Terlebih lagi, Prabowo dan Mega diketahui telah bersahabat sejak lama, dengan rekonsiliasi pasca - pilpres yang telah terjadi. "Sangat terbuka, karena Pak PS dan Bu Megawati sudah bersahabat sejak lama," ujar Dahnil.
Sementara sebelumnya, Sekretaris Jendral PPP, Arsul Sani menyebut adanya kemungkinan partai - partai politik bakal membahas paket kursi pimpinan MPR di sela-sela Kongres PDIP yang akan digelar di Bali 8-11 Agustus pekan ini.
“Mungkin di sela-sela Kongres (PDIP) kalau semuanya ngumpul juga tidak menutup kemungkinan akan bicarakan di sana karena kemungkinan besar Pak Jokowi akan hadir,” kata Arsul di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).