REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China melarang seluruh film dan aktor dari negara itu untuk berpartisipasi dalam Golden Horse Awards, sebuah acara penghargaan bagi insan di dunia perfilman yang diselenggarakan oleh Taiwan. Acara yang sejenis dengan Oscar tersebut dikhususkan untuk film-film berbahasa Mandarin.
Dalam sebuah pernyataan melalui kantor berita Xinhua, pemerintah dikatakan telah menangguhkan semua film dan selebriti untuk berpartisipasi dalam Golden Horse. Festival film tersebut rencananya diselenggarakan pada 8 hingga 24 November mendatang, dan acara utama pemberian penghargaan akan berlangsung pada 23 November.
“Menurut situasi politik Taiwan saat ini, berpartisipasi dalam festival film akan membwa banyak masalah,” ujar Long Mingbiao, pejabat Cina yang merupakan wakil direktur Kantor Urusan Taiwan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Taiwan Central News Agency, Rabu (7/8).
Long mengatakan bahwa China mengambil langkah tersebut atas pertimbangan Pemerintah Taiwan saat ini dipimpin oleh Partai Progresif Demokratik (DPP). Sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang merupakan anggota DPP terpilih untuk menjabat sebagai kepala negara, ketegangan dengan Beijing meningkat.
Salah satu alasannya adalah karena DPP dianggap telah mengadvokasi Taiwan untuk secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari China. Bahkan, meskipun Taiwan saat ini telah diakui sebagai negara sendiri dan memiliki pemerintahan, sistem ekonomi, dan militer yang dipilih secara demokratis, Beijing tetap menganggap pulau itu sebagai provinsi yang memberontak.
Golden Horse Awards diiniasi oleh Pemerintah Taiwan pada 1962, namun kemudian diselenggarakan secara pribadi pada 1990. Acara tersebut dianggap sebagai ajang penghargaan paling bergengsi untuk film-film berbahasa China dan secara historis menarik film, sutradara, dan aktor dari seluruh wilayah daratan negara itu untuk hadir.
Setelah larangan dikeluarkan dua film di China mencabut permohonan nominasi di Golden Horse Awards. Film tersebut adalah Di Jiu Tian Chang (So Long, My Son) yang disutradarai oleh Wang Xiaoshuai. Film tersebut telah mendapatkan penghargaan untuk aktris dan aktor terbaik di ajang Berlin International Film Festival 2019.
Film kedua dari China yang mencabut permohonan nominasi adalah The Wild Goose Lake yang disutradarai oleh Diao Yinan. Film ini pernah terpilih untuk berkompetisi di Palme d’Or di Festival Film Cannes 2019.
Pemerintah Taiwan mengecam langkah China yang dinilai menggunakan sarana politik untuk mengganggu pertukaran budaya. Dalam sebuah pernyataan, Dewan Urusan China Taiwan mengatakan bahwa hal itu akan menciptakan persepsi negatif bagi komunitas internasional dan lintas selat.
Kementerian Kebudayaan Taiwan juga berkomentar mengenai larangan tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa otonomi dan operasi Golden Horse Awards tidak akan terpengaruh oleh pemerintah mana pun yang ingin mengganggu faktor-faktor politik. Namun, sangat disesalkan bahwa film-film yang dibuat oleh seniman China tidak dapat dikenal karea jasa mereka.
“Tak ada keraguan bahwa larangan Beijing mengahncurkan upaya yang sudah lama dilakukan para pekerja di industri film China,” ujar Kementerian Kebudayaan Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Ting Yun-kung mengatakan hal yang sama kepada pers pada Rabu (7/8). Ia menggarisbawahi bahwa budaya tidak memiliki batas dan seni seharusnya tidak memiliki hambatan karena politik. Ia juga menambahkan bahwa Golden Horse Awards selalu mendorong ekspresi artistik dan perspektif yang beragam.
Selain itu, Kolas Yotaka, juru bicara badan legislatif unikameral Taiwan, Eksekutif Yuan juga berkomentar di jejaring sosial Facebook pada hari yang sama. Ia menilai nantinya Pemerintah China akan mengendalikan apa saja yang dilakukan rakyat negara itu.
“Rezim Beijing mengendalikan perjalanan bebas orang, menonton film dan bahkan mungkin suatu hari nanti akan mengatur orang yang berkencan,” ujar Yotaka.
Kata-kata Yotaka merujuk pada pengumuman Pemerintah China yang baru-baru ini mengatakan akan berhenti mengeluarkan izin perjalanan individu ke Taiwan untuk warga negara di 47 kota daratan. Sementara, 7 Agustus jatuh pada hari libur tradisional China yang dikenal sebagai Hari Valentine China, yang merupakan alasan mengapa ia menyebut kata ‘kencan’.