REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku Partai Demokrat tak diundang untuk menghadiri pembukaan kongress PDIP di Bali, Kamis (8/8) ini. Kendati begitu Demokrat tetap menghormati keputusan PDIP.
"Kenapa Partai Demokrat tidak hadir di sana karena satu partai demokrat sepertinya tak diundang oleh partai PDIP ya sebagaimana yang sebelumnya disampaikan," kata Ferdinand melalui pesan tertulisnya, Kamis (8/8).
Kendati demikian, Ferdinand menengucapkan selamat dan sukses kepada PDIP yang menyelenggarakan kongres hari ini di Bali. Ia berharap, kongres yang dilakukan PDIP bisa memperkuat partai itu ke depan. "Tentu itu adalah doa dan ucapan selamat dari Partai Demokrat," kata dia.
Ferdinand menyatakan, Demokrat menjadi salah satu partai nonkoalisi yang tak diundang. Partai non-koalisi lain yang diundang adalah Gerindra dan PAN. Ketum Gerindra Prabowo Subianto menghadiri pembukaan kongres. Namun, Ketum PAN Zulkifli Hasan berhalangan hadir karena sedang berhaji.
"Diundang atau tak diundang yang jelas kami tetap menghormati PDIP dan kami mengucapkan selamat dan sukses atas kongres yang diadakan PDI perjuangan semoga PDI semakin jaya ke depan," ujar Ferdinand.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kehadiran Prabowo sebagai bentuk penghormatan pada Megawati dan PDIP. Dahnil menyebut, tidak ada pembicaraan khusus.
Kendati demikian, Dahnil tak menutup kemungkinan adanya hal lain yang dibicarakan, termasuk dinamika pimpinan MPR. "Yang penting Silaturahim terlebih dahulu, selebihnya banyak hal yang bisa dibicarakan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).
Pembicaraan antara Prabowo dan Mega pun kata Dahnil akan sangat terbuka. Terlebih lagi, Prabowo dan Mega diketahui telah bersahabat sejak lama, dengan rekonsiliasi pasca - pilpres yang telah terjadi. "Sangat terbuka, karena Pak PS dan Bu Megawati sudah bersahabat sejak lama," ujar Dahnil.
Sementara sebelumnya, Sekretaris Jendral PPP, Arsul Sani menyebut adanya kemungkinan partai - partai politik bakal membahas paket kursi pimpinan MPR di sela-sela Kongres PDIP yang akan digelar di Bali 8-11 Agustus pekan ini.
“Mungkin di sela-sela Kongres (PDIP) kalau semuanya ngumpul juga tidak menutup kemungkinan akan bicarakan di sana karena kemungkinan besar Pak Jokowi akan hadir,” kata Arsul di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).