REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terhitung pada 9 Agustus 2019 esok, genap setahun posisi wagub DKI Jakarta yang ditinggal Sandiaga Uno kosong. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengungkapkan kendala yang dirasakannya memimpin Jakarta hampir setahun tanpa wakil gubernur.
Anies menyebut kendala paling dirasakan ialah agenda resmi pemerintah pusat maupun kementerian yang harus dihadiri gubernur maupun wakil gubernur. Menurut Anies, selama setahun terakhir ini, ia seorang diri menghadiri seluruh kegiatan resmi tersebut dan tak bisa diwakilkan.
"Kegiatan protokoler itu tidak bisa diwakilkan kecuali kepada wagub. Misal, Pak Wapres JK undang rapat, maka yang datang harus gubernur atau wakil gubernur. Menteri ada rapat, harus gubernur wakil gubernur," ujar Anies kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/8).
Karenanya, ia kerap kesulitan membagi waktu untuk menghadiri kegiatan kegiatan resmi tersebut. Sementara, untuk sisi pekerjaan kegubernuran, Anies mengaku tak banyak merasakan kendala. "Badannya (saya) satu, kalau ada beberapa bersamaan. Dari sisi pekerjaan, alhamdulillah tertangani karena ada manajemen. Tapi kalau badan, tubuh, cuma satu. Harus dibagi," ujar Anies.
Karenanya, saat disinggung mengenai urgensi posisi wagub, Anies menyerahkan kepada DPRD DKI Jakarta. Anies meyakini, DPRD segera memproses penunjukan Wagub DKI. "Kita tunggu saja proses dari dewan, saya percaya DPRD akan segera memutuskan, toh namanya sudah masuk. Kita tinggal tunggu proses," kata Anies.