Ahad 11 Aug 2019 23:13 WIB

Kapolsek Cengkareng: Jagal Meninggal Disepak Sapi Hoaks

Jagal bernama Rohim mengalami insiden disepak sapi sehingga lima giginya copot.

[ilustrasi] Panitia menyembelih sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk Bandung usai melaksanakan sholat Idul Adha 1440 H di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (11/8).
Foto: Abdan Syakura
[ilustrasi] Panitia menyembelih sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk Bandung usai melaksanakan sholat Idul Adha 1440 H di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu yang berkembang tentang jagal di Musala Al Mustaqim Jalan Utama III, Cengkareng, Jakarta Barat yang tertendang sapi hingga meninggal dunia adalah hoaks. Demikian keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat.

"Ada infonya bilang kondisinya udah meninggal itu hoaks aja. Di situ anggota ada di sana," ujar Kapolsek Cengkareng Komisaris Polisi Khoiri, Ahad (11/8).

Khoiri mengatakan, telah banyak beredar kabar bahwa jagal tersebut meninggal akibat tendangan sapi. Kondisi sebenarnya, Khoiri menjelaskan jagal kurban yang diketahui bernama Rohim (55), telah membaik meski tendangan sapi mengakibatkan lima giginya copot.

Ia mengatakan, Rohim segera dibawa ke Rumah Sakit Hermina Cengkareng untuk mendapat perawatan medis, kemudian diperbolehkan pulang. "Jadi sebenarnya si tukang jagal ini hanya bagian mengikat hewan kurban, rencananya mau potong tiga ekor sapi. Yang pertama lancar, yang kedua ada insiden," ujar Khoiri.

Setelah terjadinya insiden tersebut, acara pemotongan sapi kurban tetap berlanjut, dan situasi berjalan kondusif. Peristiwa ini terjadi tadi pagi sekitar pukul 10.30 WIB, dalam cuplikan video yang menjadi viral saat sapi yang ditangani oleh Rohim menunjukkan gelagat mencurigakan tak mau diam saat diikat.

Rohim berusaha mengikat sapi tersebut bersama satu kawannya. Sapi terlihat beberapa kali menggerakkan badannya. Namun, saat Rohim dalam posisi agak menunduk, kaki sapi bergerak menendang dan mengenai mulutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement