REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Perusahaan Listrik (Persero) area Palu, Sulawesi Tengah mengaku marak pencurian dan penjualan meteran listrik dengan harga murah yang bukan dari otoritas terkait.
Manager Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN area Palu Abbas Saleh mengatakan jual beli meteran listrik yang bukan rekomendasi PLN sudah merambah hingga ke media sosaial khususnya facebook.
"Kami minta masyarakat jangan membeli meteran dari orang-orang tertentu dengan harga murah apa lagi tidak melalui proses pendaftaran di Rayon PLN, " kata Abbas menanggapi keluhan masyarakat yang mengalami kehilangan meteran listrik di Palu, Senin (12/8).
Menurutnya, meteran warga yang hilang akan diganti baru oleh pihak PLN dengan catatan harus melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian sebagai bukti pengurusan administrasi penggantian nanti.
"Masyarakat kehilangan meteran harus melapor terlebih dulu ke kantor polisi dan meminta surat keterangan hilang, " ujar Abbas.
Sasaran pencurian meteran listrik terjadi di rumah-rumah kosong maupun rumah warga korban terdampak gempa yang ditinggal pemiliknya.
"Tidak sepantasnya masyarakat menjual barang yang bukan miliknya," ucapnya.
PLN mengapresiasi kepolisian yang berhasil mengungkap pelaku pencurian meteran listrik. Guna mengawasi dan memberi rasa aman terhadap pelanggan PLN, pihaknya terus berkoorsinasi dengan pihak kepolisian setempat.
"Mudah-mudahan pelaku lainnya dapat terungkap, " katanya.
Kapolsek Palu Selatan AKP Awaluddin Rahma mengatakan pihaknya beberapa waktu lalu berhasil mengamankan salah seorang warga berinisial RSS yang diduga merupakan pelaku tindak pencurian terhadap meteran listrik di rumah warga korban bencana alam. Pelaku diringkus polosi setelah menjual hasil curiannya di media sosial.
“Pelaku pencurian spesialis meteran listrik dan barang bukti sudah kami amankan, selanjutnya akan dilakukan pengembangan lebih jauh.'' ungkap Awaluddin.