REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak keberatan Enzo Zenz Allie tetap dipertahankan sebagai Taruna Akademi Militer (Akmil). Dengan catatan, Enzo terbukti setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Ideologi Pancasila.
"Kalau dia disinyalir berubah, dia setia kepada negara kesatuan (RI), dia setia pada Pancasila tidak ada masalah," kata Menteri Ryamizard seusai memberikan kuliah umum di Auditorium WR Supratman Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran", Sleman, Selasa (14/8).
Kendati demikian, menhan melanjutkan, apabila Taruna Akademi Militer keturunan Indonesia-Prancis itu ternyata tetap mempertahankan paham Khilafah maka dia tetap harus keluar. "Kalau dia tetap mempertahankan khilafah dan yang lain-lain itu dia harus keluar, tidak ada tawar menawar lagi, Pancasila harus nomor satu," kata Ryamizard.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan TNI AD memutuskan untuk mempertahankan Taruna Akademi Militer (Akmil) keturunan Indonesia-Prancis, Enzo Zenz Allie. "Kami AD (Angkatan Darat) memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima," kata KSAD saat jumpa pers di Mabesad, Jakarta Pusat.
Jenderal Andika menyebutkan TNI AD sudah melakukan pengukuran terkait indeks moderasi bernegara Enzo Zenz Allie. Hasilnya, Enzo memiliki indeks moderasi bernegara yang cukup baik.