Rabu 14 Aug 2019 03:03 WIB

Pengamat Sebut Keputusan TNI Pertahankan Enzo Perlu Dihargai

Pengumuman Kepala Staf AD diharapkan mampu hentikan polemik terkait Enzo

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa usai memberikan keterangan terkait permasalahan taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (13/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa usai memberikan keterangan terkait permasalahan taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC, Pratama Persadha mengatakan keputusan TNI Angkatan Darat untuk mempertahankan Taruna Akademi Militer keturunan Indonesia-Prancis, Enzo Zenz Allie perlu dihargai.

"Keputusan ini perlu kita hargai. Tentu TNI telah memiliki mekanisme, penilaian dan standar tersendiri sehingga Enzo akhirnya tetap dipertahankan," kata Pratama di Jakarta, Selasa (13/8) malam.

Baca Juga

Ia mengatakan viralnya Enzo yang dituding simpatisan Ormas terlarang HTI tentu perlu menjadi perhatian bagi TNI untuk lebih memperketat mekanisme seleksi taruna. Menurut dia, TNI juga perlu secara terus menerus melakukan pengawasan dan penilaian kepada para taruna selama menempuh pendidikan di Akmil.

Apabila dikemudian hari selama menempuh pendidikan diketahui taruna tersebut terbukti terpapar atau terpengaruh paham radikalisme, maka taruna tersebut harus dikeluarkan."Pengumuman ini disampaikan langsung Kepala Staf AD diharapkan menghentikan polemik terkait enzo. Apalagi isu ini juga menjadi 'makanan' para buzzer media sosial," katanya.

Pratama mengatakan kasus Enzo ini juga menjadi momen bagus bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa profil seseorang di media sosial bisa dipantau oleh siapapun dengan tujuan apapun. Karena itu, lanjut dia, sebaiknya masyarakat melakukan hal-hal yang baik di media sosial khususnya dan berperilaku baik di semua 'platform' yang ada di dunia maya.

"Internet memang bisa sangat bermanfaat namun juga bisa sangat merugikan," ujarnya.

Pratama menambahkan, profiling lewat media sosial dan google sebenarnya bukan hal baru. Profiling juga ditujukan tidak hanya kepada akun seseorang yang sedang mendaftar kerja atau sedang melakukan tes.

Profiling juga dilakukan pada akun kawan dan anggota keluarganya.

"Yang jauh lebih penting adalah upload yang perlu-perlu saja di media sosial. Semoga ini jadi proses pembelajaran bagi semua masyarakat," katanya.

Prose pembelajaran yang dimaksud adalah pertama terkait profiling media sosial. Kedua, ternyata isu-isu besar dan ramai di Tanah Air beberapa di antaranya dimulai oleh 'buzzer' media sosial.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf TNI Angkatan Daerat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan TNI AD memutuskan untuk mempertahankan Taruna Akmil Enzo Zenz Allie.

"Kami AD (Angkatan Darat) memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima," kata KSAD saat jumpa pers di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement