REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Sekelompok pemuda di Kota Palangka Raya menggelar upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di area lahan gambut yang masih terbakar. Upacara tersebut sebagai bentuk keprihatinan dan protes karena kebakaran lahan selalu terjadi setiap tahun saat kemarau tiba.
"Sebelumnya kita gambarkan kondisi di Palangka Raya melalui seni pertunjukan teater di lahan terbakar. Kemudian kita posting, responsnya ada teman dari komunitas mengajak upacara di lokasi kebakaran," kata salah seorang peserta Abdul Hafidz di Palangka Raya, Sabtu (17/8).
Upacara itu sendiri dilakukan di salah satu lahan gambut di jalan G Obos X Kota Palangka Raya yang sebelumnya terbakar. Meski tidak mengeluarkan api, di area lahan tersebut sebagian masih terasa hawa panas bekas kebakaran bahkan sebagian lainnya masih mengeluarkan asap.
Sebagai upaya antisipasi, sebelum memulai upacara peringatan HUT ke-74 RI lahan di area tersebut dilakukan pembasahan agar tidak membahayakan para peserta upacara. Para peserta upacara pun menggunakan masker selama acara untuk meminimalkan dampak kabut buruk menghirup asap kebakaran yang mengancam kesehatan.
Pada upacara yang dimulai sekitar pukul 09.45 itu di ikuti belasan anak muda di wilayah "Kota Cantik" bahkan diantaranya terdapat sejumlah siswa SMA. Anisa Jahratun Hikmah salah satu peserta mengatakan, dia bersama lima rekannya sengaja ikut upacara itu sebagai bentuk keprihatinan terkait masih maraknya kebakaran lahan.
"Akibat kebakaran lahan ini kabut asap tebal menyelimuti kota kita. Kejadian ini juga telah mengganggu kesehatan. Salah satunya teman saya yang mengalami sakit tenggorokan dan muntah-muntah," jelasnya.
Dia pun berharap kebakaran lahan tak kembali meluas dan dapat segera dipadamkan sehingga kabut asap yang menyelimuti Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini segera menghilang.
Di Riau, sebanyak 30 personel Manggala Agni Daerah Operasi Kota Pekanbaru juga menggelar upacara peringatan HUT RI ke-74 di lokasi kebakaran hutan dan lahan yang berlokasi di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Upacara berlangsung khidmat pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, meski para anggota Manggala Agni harus berpanas-panasan dibawah teriknya mentari serta aroma gambut terbakar yang menyengat.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Pekanbaru, Edwin Putra mengatakan, pelaksanaan upacara peringatan HUT RI sengaja dilaksanakan di lokasi kebakaran, sehingga ketika selesai upacara para personel Manggala Agni bisa melanjutkan kegiatan pemadaman. Selain itu, dia menambahkan upacara tersebut dijadikan momentum kepada personel untuk membakar semangat kala menghadapi ujian memadamkan kebakaran lahan di lokasi itu.
"Sampai hari ini 17 Agustus kita masih melakukan pemadaman di sini. Upacara ini merupakan bentuk kecintaan kita kepada NKRI sehingga kita niatkan melaksanakan upacara langsung di lokasi kebakaran," jelasnya.
Kegiatan upacara yang berlangsung secara sederhana itu sama sekali tidak mengurangi kekhidmatan. Para peserta upacara tampak masih mengenakan pakaian seragam pemadam kebakaran.
Sementara, bendera merah putih tegak berdiri pada kayu di tengah mereka. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan para Manggala Agni itu dengan seksama.
Begitu juga dengan pembacaan proklamasi dilangsungkan saat upacara dan dibacakan langsung oleh Edwin. Ia mengatakan usai upacara HUT RI, nantinya personel Manggala Agni diberikan kesempatan untuk istirahat sejenak dengan menggelar lomba makan kerupuk dan menangkap belut. Baru kemudian setelah lomba, pada Sabtu siang mereka akan bergabung kembali dengan prajurit TNI dan Polri untuk kembali menanggulangi titik api.
"Nanti tetap akan ada lomba biar semangat mereka terpompa. Setelah itu, barulah mereka kembali bergabung dengan Satgas Karhutla," ujarnya.
Dua hektare lahan gambut hangus terbakar sejak sepekan terakhir. Saat ini, lokasi itu masuk dalam tahap pendinginan hingga dipastikan api benar-benar padam.
"Kita fokus di sini karena lokasi kebakaran ini dekat dengan pemukiman warga," ujarnya.
Selain lokasi itu, terdapat titik kebakaran lainnya yang berada di desa tetangga. Luas lahan gambut terbakar yang berada di Parit Indah, Kampar itu seluas 10 hektare dan saat ini juga masih dalam tahap pendinginan.