REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Setelah Manokwari dan Jayapura, aksi massa yang rencananya digelar pada Selasa (20/8) di Sorong dimajukan. Pada Senin (19/8) siang waktu setempat, ratusan warga melakukan aksi bakar ban di sejumlah titik di jalan protokol kota terbesar di Papua Barat tersebut.
Menurut penuturan Bahran Fazabih, seorang pekerja di Sorong, sejak pagi hingga siang sedianya kondisi Kota Sorong relatif tenang. Kemudian menjelang siang, sejumlah warga mai melakukan aksi bakar ban untuk menutup jalan. "Bakar-bakar bannya di Jalan Ahmad Yani, dekat RS Pertamina dan Saga Mall," kata Bahran kepada Republika, Senin (19/8).
Ia mengatakan, dari yang semula puluhan, massa bertambah mencapai ratusan. Pembakaran ban dan titik kumpul juga di lakukan di sejlah titik di Jalan Ahmad Yani.
Di antaranya di depan Gereja Maranatha, di Halte Aspen, Perempatan Pepabri, pasar di depan RS Herlina, dekat SPBU Jalan Baru, di depan SMP Negeri 9, di depan Ramayana dan di depan Bank Mega.
Bahran mengatakan, gerombolan warga tempatan yang berkumpul itu tak nampak terorganisir seperti laiknya aksi unjuk rasa. Para pelaku pembakaran dan penutupan jalan juga tak menyatakan maksud mereka berkumpul.