Rabu 21 Aug 2019 09:12 WIB

MenPAN-RB: Percaloan Rekrutmen CPNS 2019 akan Diproses Hukum

KemenPAN-RB bekerja sama dengan kepolisian usut praktik percaloan rekrutmen CPNS.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Rapat Pengurus DMI. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin (tengah) saat memimpin rapat di kantor pusat DMI di Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Rapat Pengurus DMI. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin (tengah) saat memimpin rapat di kantor pusat DMI di Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menegaskan agar tak ada proses pencaloan pada proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. Ia memastikan segala tindakan pencaloan akan diusut kepolisian.

Syafruddin menyampaikan pihaknya ingin rekrutmen CPNS berstandar profesional dan bersih. Dengan begitu bakal diperoleh juga CPNS berstandar tinggi.

Baca Juga

"Jangan ada yang bermain dengan proses rekrutmen CPNS. Jangan ada yang bermain dengan semua hal yang menghambat birokrasi, yang membuat birokrasi lamban, berbelit dan tidak responsif harus dikikis habis," kata Syafruddin pada wartawan di Jakarta, Selasa (20/8).

Ia mengungkapkan, kasus penipuan rekrutmen CPNS yang pernah terjadi dari pada 2011 hingga 2018 sudah merusak fokus kinerja pemerintah membangun SDM ASN. Padahal pemerintah tengah fokus dalam penerapan Smart ASN.

"Kami ingin memiliki bibit ASN terpilih dan yang terbaik ya bukan sekedar yang dititip atau lulus tanpa kemampuan memadai," ujarnya.

Syafruddin menyampaikan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Kepolisian guna menindak kehadiran calo. Bahkan untuk mendorong penguatan kapasitas ASN Nasional, Kementerian PANRB menginisiasi kerjasama dengan beberapa universitas ternama internasional.

"Nantinya ke depan kinerja ASN harus bertumpu pada universitas sebagai pilar keilmuan dan membudayakan riset dalam pola kerja," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement