REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemblokiran sementara layanan data telekomunikasi di Papua dan Papua Barat untuk kebaikan bersama. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran sementara mulai Rabu (21/8) hingga saat ini.
"Ya itu semuanya untuk kepentingan, kebaikan kita bersama," ujar Jokowi saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8).
Sebelumnya, Kemenkominfo melakukan pemblokiran data telekomunikasi setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait guna mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya. “Pemblokiran berlaku hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, dikutip dari laman setkab.
Kemenkominfo melakukan pelambatan akses atau bandwidth di beberapa wilayah Papua Barat dan Papua di mana terjadi aksi massa pada Senin (19/8), seperti Manokwari, Jayapura dan beberapa tempat lain. “Kemkominfo imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks, disinformasi, ujaran kebencian berbasis SARA yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujar dia.
Sejumlah massa yang tergabung dalam Mahasiswa Papua Anti-Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme menggelar unjuk rasa di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Putra M Akbar)