Jumat 23 Aug 2019 08:00 WIB

Ibu Kota Baru Nanti Perlu Terintegrasi

Ibu kota baru setidaknya harus memiliki tiga macam kecerdasan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Pemindahan Ibu Kota Negara
Foto: mgrol101
Ilustrasi Pemindahan Ibu Kota Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rencana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur harus dapat menciptakan kota dan tata kelola pemerintahan yang cerdas. Kota cerdas bukan hanya tentang pengembangan teknologi, tapi merupakan integrasi teknologi yang harus responsif terhadap permasalahan dan memberi solusi.

Peneliti dan Manajer Kemitraan Smart City Universitas Indonesia Ahmad Gamal mengungkapkan, prinsip kota yang cerdas dianalogikan seperti otak manusia yang memiliki tiga kecerdasan. Pertama, pengumpulan data yaitu saat manusia dapat mengumpulkan dan menghimpun seluruh data yang ada di sekeliling untuk menjadi satu kesatuan dan mengakuisisinya.

Baca Juga

“Jadi data tersebut diringkas,” ujar Gamal dalam siaran pers yang diterima Republika.

Kedua, lanjutnya, adalah infromation processing. Tahapan ini yaitu ketika data dan informasi telah dikumpulkan maka kemudian akan diproses untuk mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi.

Dan yang ketiga yaitu decision making. Yakni, ketika manusia mengambil keputusan berdasarkan informasi yang telah diseleksi tersebut.

Sedangkan jika dibandingkan dengan rencana perpindahan Ibu Kota, menurut dia, gagasan kota cerdas harus diperuntukkan bagi Ibu Kota selanjutnya. Menurut dia terdapat empat kriteria asesmen yang menentukan lokasi Ibu Kota negara antara lain standar lingkungan, infrastruktur, ekonomi, dan humaniora.

Dia mencontohkan, salah satu kriteria tersbut dapat diobservasi dengan menggunakan pengukuran dasar seperti pergerakan tanah serta pemertaan lahan dan lingkungan dengan menggunakan light detection city UI (Lidar). Data itu menurutnya diperoleh dari pemetaan tersebut guna mensimulasikan kerawanan bencana, potensi lahan untuk bercocok tanam, perumahan, dan aktivitas strategis lainnya.

Untuk dapat mewujudkan konsep kota cerdas tersebut, menurut dia dibutuhkan pendekatan triple helix yang menggabungkan kekuatan antara pemerintah, akademisi, dan industri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement