REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan kenaikan signifikan wisatawan mancanegara (wisman) saat ajang balap Formula E digelar di Jakarta pada 2020. Pemprov DKI berharap wisman bisa meningkat tiga kali lipat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan target wisman memang selalu bertambah setiap tahunnya, namun penambahan tersebut tidak hanya terkait pada satu event tertentu. Tahun 2019 ini direncanakan setidaknya 2,8 juta wisman akan mengunjungi wilayah Jakarta. Dan sampai bulan Juni lalu, sebut dia, sudah ada 1,2 juta wisman hang tercatat berkunjung ke Jakarta.
"Kalau untuk tahun depan kita targetkan lebih, karena ada Formula E. Kalau bisa tiga kali libat,"ujar Edy Junaedi kepada wartawan di Museum Tekstil, Jumat (23/8).
Edy menambahkan pariwisata selalu terkait dengan event, promosi dan destinasi. Untuk event tadi sudah disampaikan soal balap Formula E, dan juga akan digencarlan promosi secara besar-besaran. Kemudian untuk destinasi berbagai fasilitas, saranadan prasaranannya diperbaiki dan dibuat nyaman bagi wisman.
"Kalau sudah nyaman fasilitas, eventnya harus ada. Kalau sudah ada dua duanya, bagaimana promosinya. Karena itu promosinya harus bagus juga agar wisman yang datang semakin banyak," ungkap Edy.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan ada dampak ekonomi yang cukup besar dengan diselenggarakannnya balap Formula E pada 2020. Anies berkeinginan penyelenggaraan balap Formula E tidak hanya dilaksanakan sekali pada tahun 2020, namun bisa lima kali dalam lima tahun.
Anies menginginkan agar keuntungan yang didapat dari penyelenggaraan balap Formula E lebih besar. Dan itu akan didapat bila penyelenggaraan balap Formula E tidak hanya sekali setahun, tapi bisa sampai lima kali sampai lima tahun. Dengan menyelenggarakan bukan hanya sekali, Anies berharap investasi yang dilakukan di awal tidak terbuang.
"Commitment fee itu pertahun. Nah bila kita bisa mendapatkan lima tahun maka investasi kita yang kita lakukan tidak terbuang, karena bukan hanya sekali event. Kalau kita hanya menyelenggarakan satu kali maka semua investasi yang kita lakukan satu tahun selesai kalau kita bisa menyelenggarakan berkali-berkali maka investasi kita bisa di gunakan berkali-kali," jelas Anies kepada wartawan.
Penyelenggaraan balap Formula E yang rencananya dilaksanakan pada 2020 mendatang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru di Jakarta. Selain dari sumber ekonomi baru, kedatangan wisman pun diharapkan akan bertambah lebih banyak dari tahun ini.
Anies berkaca pada penyelenggaraan kegiatan yang sama ketika menjadi tuan rumah Asian Games 2018 lalu. Pemerintah melakukan banyak kegiatan, yang walaupun mengeluarkan biaya yang cukup besar, tapi efek dari posisi Indonesia di dunia internasional pun berdampak sangat baik.
Hal itu, menurutnya, keuntungan yang sifatnya non-tangible (tidak bisa dihitung). Selain itu juga terlihat event-event internasional besar lain, seperti ini ada komponen yang bisa dihitung. Hal yang sama saat menjadi tuan rumah Asian Games, dimana pemerintah mengeluarkan biaya banyak.
"Untuk jakarta saja kita membangun velodrome yang sekarang kita harus merawatnya kita bangun equastrian kita bangun semua fasilitas sekarang kita merawat fasilitas itu. Tapi itu semua dilakukan karena ada manfaat tangible dan non-tangible," jelas Anies.