Ahad 25 Aug 2019 14:51 WIB

1.000 Orang Telusuri Lereng Merapi di Jelajah Wisata Sleman

Jelajah Wisata Sleman digelar untuk meningkatkan gairah pariwisata

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Jelajah Wisata 2019 yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman  di Desa Wisata Tunggul Arum, Ahad (25/8).
Foto: dok. Pemkab Sleman
Jelajah Wisata 2019 yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman di Desa Wisata Tunggul Arum, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menggelar lagi Jelajah Wisata 2019 guna meningkatkan gairah pariwisata. Kali ini, gelaran dua tahunan yang mengusung tema Ngadem Sik dan digelar di Desa Wisata Tunggul Arum mampu menarik 1.000 orang dari dalam dan luar Yogyakarta.

Ribuan orang tersebut berasal dari berbagai latar belakang mulai masyarakat umum, pelajar, mahasiswa dan komunitas pecinta alam. Jalan kaki dimulai dari Bumi Perkemahan Lembah Merapi. Ditandai pengibasan bendera dilakukan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, dan berlangsung mulai 07.00-09.30.

Dengan durasi sekitar 2,5 jam, semua orang menempuh jarak kurang lebih delapan kilometer. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan, gelaran ini bertujuan mendekatkan pengunjung.

Utamanya, dengan pesona-pesona yang dimiliki obyek wisata di Sleman. Sri menuturkan lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang tepat karena akan menyuguhkan pemandangan lereng Merapi.

Tidak cuma suasana yang tentu saja asri dan sejuk, tapi menampilkan pula kehidupan tradisional masyarakat Jawa yang lestari. Karenanya, Jelajah Wisata 2019 banyak diminati masyarakat.

"Diharapkan dapat menggugah dan menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap alam dan lingkungan," kata Sri, Ahad (25/8).

Selain itu, Sri menekankan, gelaran ini tidak cuma bisa dimanfaatkan sebagai sarana penyegaran. Tapi, tentu saja sekaligus sebagai wadah masyarakat untuk olahraga bersama-sama.

Terlebih, lanjut Sri, banyak orang yang masih merasa jalan kaki cuma aktivitas yang mampu membakar kalori tubuh dan bisa menurunkan berat badan. Padahal, ia merasa, masih banyak manfaat jalan kaki.

"Berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke," ujar Sri.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menyatakan, gelaran ini mempromosikan potensi-potensi baru. Seperti Desa Wisata Tunggul Arum, Bumi Perkemahan Lembah Merapi dan lereng Merapi sebelah selatan.

Sehingga, lanjut Ning, diharapkan memang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut. Sekaligus, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.

"Lebih jauh lagi, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan alam sekitar," kata Ning.

Pada kesempatan ini, peserta-peserta menempuh rute dengan melewati lima pos. Sebelum sampai ke pos satu di lapangan Merti Bumi, mereka diajak menyusuri napak tilas Kapten Haryadi.

Pos dua ada di pertigaan Ngepal, lalu pos tiga rada di Tegong Tunggulawas, Pos empat di Jembatan Bambu dan terakhir pos lima ada di Bungker. Setiap pos-pos yang dilewati wajib dimintakan cap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement