REPUBLIKA.CO.ID, ELPASO -- Pelaku penembakan El Paso, Texas, Amerika Serikat (AS), membeli senjata tipe AK-47 dari Romania. Surat kabar Texas Tribune melaporkan pelaku penembakan Patrick Crusius mengatakan kepada polisi, ia memesan senjata laras penjang yang ia gunakan untuk melakukan penembakan di internet.
Ia mengambil senjata itu di toko senjata api di dekat rumahnya di pinggir kota Dallas. Texas Tribune mengutip dokumen Departemen Keamanan Publik Texas.
Dalam laporan yang dirilis Kamis (29/8) disebutkan Crusius membeli ribuan amunisi dari Rusia. Kepada polisi, pelaku yang berusia 21 tahu itu mengatakan senjata Romania yang ia pesan dikirim ke Gun Masters, toko senjata api di Allen, Texas.
Tidak ada toko senjata api yang bernama itu di Allen. Tapi, ada toko senjata api yang bernama Gunmasters di dekat Plano.
Pegawai toko itu mengatakan pemilik toko tidak bisa dihubungi. Pertanyaan pun harus dikirimkan lewat email.
Gunmasters tidak menjawab permintaan komentar. Tapi pengrajin senjata toko tersebut Brian Park mengatakan kepada Texas Tribune ia tidak tahu Crusius mendapatkan senjata yang digunakan untuk membunuh 22 orang di Walmart El Paso di dapatkan di tempatnya bekerja.
Kepolisian El Paso sempat mengatakan Crusius membeli senjata yang ia gunakan untuk melancarkan aksinya secara legal. Para pakar mengatakan membeli senjata api di internet sebagai sesuatu yang biasa.
"Seperti retail lainnya, mulai dari batu bata sampai mortar mengambil kursi belakang di internet," kata pemilik tempat latihan menembak Eagle Gun, David Prince, Kamis (29/8).
Untuk membeli senjata secara legal di internet pembeli harus mengirimkan lisensi kepemilikan senjata api ke penjualnya. Penjual akan mencatat, menandai dan menulis nomor seri sebelum melakukan memeriksa latar belakang calon pembeli.
Pembeli baru dapat mendapatkan senjata ia beli jika lolos dari semua prosedur itu. Jika senjata digunakan untuk melakukan kejahatan atau dicuri penegak hukum dapat melacak pembeli awal senjata tersebut.
"Bila dilakukan dengan benar, proses ini salah satu alat yang efektif dalam penyelidikan kriminal," kata mantan asisten direktur Badan Senjata Api, Bahan Peledak, Tembakau dan Alkohol AS, Richard Marianos.