REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI sepakat target pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mencapai 5,3 persen. Target tersebut naik 0,1 persen dari outlook pertumbuhan 2019 sekitar 5,2 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menuturkan, target pertumbuhan tersebut tetaplah merupakan asumsi yang akan terus dipantau oleh pemerintah.
"Saya tekankan ini angka asumsi untuk estimasi beberapa pos dalam APBN," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8).
Menkeu optimistis, konsumsi masyarakat pada tahun 2020 akan lebih tinggi ketimbang tahun ini. Konsumsi juga akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, kata Sri, pemerintah harus fokus menjaga daya beli masyarakat agar tidak mengalami penyusutan.
Setelah melalui perdebatan bersama sejumlah anggota Komisi XI DPR, asumsi pertumbuhan ekonomi pun disepakati bersama. "Pertumbuhan ekonomi disepakati 5,3 persen," kata Ketua Komisi XI DPR, Melchias Markus Mekeng.
Dalam rapat kerja, Anggota DPR Fraksi Nasdem, Johnny Plate sempat mengusulkan agar asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen. Angka tersebut dinilai lebih realistis melihat situasi ekonomi domestik dan global ke depan.
Namun, forum tetap memutuskan target 5,3 persen lantaran hanya satu fraksi yang memberikan usulan. Hanya saja, kata Johnny, pemerintah harus berupaya keras untuk mencapai asumsi tersebut agar tidak sekadar menjadi catatan tertulis yang tak pernah tercapai.