REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib kesejahteraan guru honorer di Indonesia memang belum memiliki kepastian, padahal dedikasinya untuk mencerdaskan anak bangsa begitu tinggi. Tergerak akan kenyataan itu, Rumah Yatim Tegal memberikan bantuan kesejahteraan kepada lima guru honorer di SMPN 15 Tegal.
Kepala Rumah Yatim Tegal, Jajang Khoeruman menuturkan, bantuan ini diberikan dalam bentuk bingkisan untuk menunjang kebutuhan harian mereka bersama keluarganya di rumah. Serta sedikitnya dapat ikut membantu menyejahterakan nasib guru-guru honorer.
Ia mengungkapkan, gaji para guru honorer ini sangat kecil, sehingga terbilang kurang untuk memenuhi kebutuhan hariannya. “Gaji mereka kan tidak mencukupi untuk kebutuhan hariannya. Jadi bantuan yang kita kasih berupa bingkisan sembako, untuk kebutuhan hariannya,” ungkap Jaja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8).
Selain mengajar, para guru ini juga melakukan pekerjaan sampingan atau part time, seperti mengajar bimbel di luar, berjualan bahkan serabutan. Hal itu dilakukan demi terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
Menurut Jaja, pemberian bantuan ini juga merupakan salah satu wujud perhatian Rumah Yatim terhadap nasib para guru honorer yang harus diapresiasi. Karena kegigihannya dalam mendidik anak bangsa cukup tinggi.
Ke depan, Rumah Yatim berharap akan bisa memberikan bantuan kepada guru honorer lain yang memiliki nasib serupa.