REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memfasilitasi pembiayaan khusus sebesar Rp 150 miliar ke PT Timah (Persero). Aksi korporasi ini guna mempercepat penerimaan pembayaran dan memperkuat likuiditas perseroan.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan fasilitas pembiayaan menggunakan skema Fasilitas Accepted Invoice Financing. "Nantinya akan membantu mitra PT Timah dalam mendapatkan percepatan pembayaran, setelah PT Timah melakukan verifikasi dan akseptasi terhadap tagihan invoice para mitra yang ditujukan kepada PT Timah," ujarnya saat konferensi pers Bank Mandiri dan PT Timah di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurutnya fasilitas pembiayaan ini dapat memberikan nilai tambah bagi perseron. Mengingat perseroan juga pernah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit terkait dengan pembiayaan BPJS Kesehatan.
"Kita tahu supply chain ini bridging loan supaya mitra PT Timah ketika membutuhkan cashflow bisa kita bridging, sekaligus kerja sama ini untuk meningkatkan volume bisnis Bank Mandiri," jelasnya.
Donsuwan menjelaskan kerja sama ini juga bentuk Accepted Invoice Financing merupakan salah satu langkah sinergi BUMN antara Bank Mandiri dengan PT Timah. "Skema pembiayaan ini turut mendorong bisnis PT Timah pada bidang pertambangan dan eksplorasi timah," ucapnya.
Ke depan Bank Mandiri berupaya untuk meningkatkan sektor bisnis khususnya bidang pertambangan dan eksplorasi. Hingga Juli 2019, total dukungan Bank Mandiri melalui bisnis SME (Small Medium Enterprise) pada sektor pertambangan dan eksplorasi mencapai Rp 321 Miliar tumbuh 11 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara Direktur Keuangan PT Timah (Persero) Emil Ermindra menambahkan kerja sama ini akan membantu kelancaran penerimaan pembayaraan perseroan. Sekaligus membantu finacial modal kerja dan mengurangi pembiayaan tunai dari mitra perseroan.
"Kami butuh value chain, pemerintah melakukan penerbitan iilegal mining jadi volume produksi kami meningkat pesat," ucapnya.