REPUBLIKA.CO.ID, MANILA — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan di sebuah pasar di wilayah selatan Filipina. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (7/9) pagi, yang dilaporkan membuat setidaknya tujuh orang terluka.
Menurut kelompok militan tersebut, pengeboman dilakukan dengan mengunakan sepeda motor. Ledakan yang terjadi kali ini merupakan yang keempat kalinya berlangsung di wilayah selatan Filipina dalam 13 bulan terakhir.
Militer Filipina juga mengatakan ISIS beroperasi di Isultan, kota di selatan negara itu yang memiliki penduduk mayoritas Nasrani. Insiden tersebut juga terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan sejumlah ledakan yang berasal dai bom bunuh diri dalam satu tahun terakhir dan diduga seluruhnya terkait kelompok militan tersebut.
Dalam sebuah cuplikan video, terlihat ledakan yang terjadi di pasar publik di selatan Filipina pada Sabtu (7/9) lalu berasal dari area parkir sepeda motor. Menurut pihak berwenang, sebuah alat peledak yang telah dimodifikasi ditempatkan di samping sepeda motor yang berada di sana.