REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Khabib Nurmagomedov sukses mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC usai mengalahkan Dustin Poirier dalam pertarungan UFC 242, Ahad (8/9) dini hari WIB. Menghadapi juara interim kelas ringan UFC itu, Khabib menang lewat aksi submission pada ronde ketiga dalam duel yang digelar di The Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Setelah mengempaskan Poirier, publik pecinta mixed martial arts (MMA) pun langsung menanti lawan berikutnya dari petarung asal Rusia tersebut. Adalah petarung MMA asal Amerika Serikat, Tony Ferguson, yang menjadi salah satu kandidat terkuat untuk bisa menjajal kemampuan Khabib di arena oktagon.
Pertarungan Khabib dan Tony memang menjadi salah satu yang paling dinanti pecinta MMA. Pasalnya, saat ini, Khabib dan Tony dianggap sebagai dua petarung terbaik di kelas ringan UFC. Sementara Khabib terus memperpanjang rekor tidak pernah kalah dalam 28 pertarungan, Tony tercatat tidak terkalahkan dalam 12 pertarungan terakhir, termasuk saat mengalahkan Donald Cerrone lewat TKO, Juni lalu.
Khabib pun menyerahkan sepenuhnya kepada UFC terkait kemungkinan digelarnya pertarungan antara dirinya dengan Ferguson. Namun, petarung berjuluk The Eagle itu menegaskan siap mempertahankan gelar juara kelas ringan UFC, termasuk jika harus berduel dengan Ferguson.
''Semua keputusan ada di UFC. Namun, saya rasa, dia layak mendapatkan kesempatan itu. Dia ada di dalam antrean (petarung yang dapat menghadapi Khabib). Pertarungan itu akan menjadi luar biasa,'' kata Khabib seperti dikutip ESPN, Senin (9/9).
Kemungkinan digelarnya pertarungan antara Khabib dan Ferguson itu pun diamini oleh Presiden UFC, Dana White. Kendati begitu, White masih harus menunggu keputusan dari pihak Ferguson. ''Tony Ferguson menjadi petarung selanjutnya di daftar antrean. Kami akan melihat situasinya, kapan Khabib akan bertarung lagi, dan Ferguson juga mau menerima tawaran pertarungan tersebut,'' ujarnya.
Pertarungan Khabib menghadapi Ferguson sebenarnya sudah sempat direncanakan pihak UFC sejak 2015 silam. Namun, dalam empat kesempatan tersebut, semuanya urung terlaksana lantaran kedua petarung sempat mengalami masalah kesehatan. Pada 2015, pertarungan itu batal lantaran Khabib mengalami cedera tulang rusuk.
Sementara pada 2016, giliran Ferguson yang mengalami masalah pada paru-paru. Pada 2017, pertarungan ini kembali batal karena Khabib sempat dilarikan ke rumah sakit usai menjalani sesi penimbangan berat badan. Pun pada 2018, saat Ferguson terjatuh kala menghadiri konferensi pers dan mengalami cedera lutut.