REPUBLIKA.CO.ID, NASSAU -- Pemerintah Bahama memastikan sedikitnya 50 orang meninggal dunia dalam bencana badai Dorian yang melenda negara kepulauan tersebut. Juru Bicara Badan Penanggulangan Darurat Bencana di Nassau, Carl Smith mengatakan, angka korban jiwa akibat angin kencang yang menghantam negara tersebut bertambah.
Smith mengatakan, semula tercatat 45 orang meninggal. Terbanyak, dikatakan dia korban ada di Pulau Abaco yang menjadi wilayah terparah dampak badai. “Pejabat terkait memperkirakan jumlah korban akan bertambah menyusul proses penyelamatan, dan evakuasi,” begitu kata dia seperti diberitakan Reuters, Rabu (11/9).
Badai Dorian menghantam kawasan kepulaian Bahama dan Karabia, sejak akhir pekan lalu. Puncaknya terjadi pada Ahad (8/9) dan Senin (9/9) waktu setempat. Angin dengan kecepatan sekitar 320 kilo meter per jam, mengempaskan bangunan-bangunan, dan kawasan pariwisata di pulau-pulau utama Bahama. Badai Dorian tahun ini, dikatakan Reuters, menjadi catatan angin kencang terburuk dalam sejarah Bahama.
Selain menewaskan sedikitnya 50 orang, badai Dorian juga memaksa sekitar 70 ribuan warga di kepulauan itu mengungsi lantaran kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan makanan. Sebagain memaksa diri untuk masuk ke wilayah Florida, Amerika Serikat (AS). Akibat bencana tersebut, diperkirakan kerugian materil mencapai tiga miliar dolar AS.