Jumat 13 Sep 2019 18:21 WIB

JK: Pengelolaan Transportasi yang Baik Tekan Defisit Dagang

Defisit perdagangan Indonesia terbesar karena kebutuhan BBM untuk transportasi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Neraca perdagangan
Foto: Republika
Neraca perdagangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pengelolaan transportasi yang baik dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan. Salah satunya lewat pengurangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di bidang transportasi.

"Defisit perdagangan kita terbesar karena kebutuhan BBM, sedangkan 70 persen BBM itu untuk transportasi. Jadi, kalau tidak dikelola, terpaksa kita impor BBM lebih banyak lagi, akibatnya kita defisit terus lagi, ngutang lagi kita," kata Wapres JK saat membuka Pameran Indotrans Expo di JCC Senayan Jakarta, Jumat (13/9).

Baca Juga

Pengelolaan transportasi tersebut ialah dengan membangun infrastruktur transportasi umum yang cepat dan nyaman, sehingga masyarakat dapat mengubah gaya hidup dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Apabila jumlah kendaraan pribadi semakin tinggi, maka konsumsi bahan bakar juga meningkat seiring dengan dampak polusi yang disebabkan oleh hasil pembakaran BBM.

"Orang berbicara kemacetan itu pasti asalnya dari kendaraan yang banyak. Juga masyarakat mengeluh kepada polusi. Di kota seperti Jakarta dan Surabaya, polusi itu karena membakar BBM, karena banyaknya kendaraan sehingga menyebabkan polusi seperti Jakarta ini," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres JK berharap Kementerian Perhubungan dapat bertransformasi untuk mengelola jalur transportasi, baik darat, laut maupun udara, di Indonesia.

Dengan sistem transportasi yang efektif dan efisien, lanjut Wapres, maka pembangunan seluruh wilayah di Indonesia dapat berjalan merata, karena dapat menghubungkan masyarakat dan mempermudah pengiriman logistik antardaerah.

Pameran Indotrans Expo 2019 diselenggaran dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional tahun ini dengan tema "Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bakti Nyata Insan Perhubungan, untuk Indonesia Unggul, Indonesia Maju".

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan sedikitnya 30.000 pengunjung hadir dalam pameran yang dibuka selama tiga hari, Jumat (13/9) hingga Ahad (15/9). Dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional, Kemenhub berharap dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di jajaran kementerian tersebut, sehingga transportasi menjadi lebih nyaman, aman dan selamat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement