REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang mempersiapkan Kabupaten Tangerang menjadi smart city. Kabupaten Tangerang masuk kategori 100 kabupaten/kota menuju smart city yang merupakan salah satu program dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
"Beberapa tahapan sudah berjalan dan diterapkan seperti e-planing, e-budgeting, e-money dan berbagai aplikasi berbasis online yang telah dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Tangerang," jelas Kepala Bappeda Taufik Emil, Kamis (12/9).
Ia menjelaskan ada beberapa dinas yang sudah menggunakan peralatan berbasis online seperti Badan Pendapatan Daerah dengan pelayanan pembayaran pajak online, Rumah Sakit Umum Daerah yang sudah menggunakan pendaftaran secara online, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) yang sudah menggunakan aplikasi.
Menurut Emil, hal tersebut merupakan program untuk menuju smart city. Semua akses nantinya akan berbasis online. Seluruh elemen masyarakat nantinya dapat menikmati fasilitas yang dapat diakses menggunakan media elektronik.
"Hal yang utama harus dipersiapkan ini, yaitu meningkatkan sumberdaya manusia, kemudian peralatan penunjang, jaringan internet dan beragam aplikasi yang nantinya diperuntukkan dalam pelaksanaannya, tentu untuk kemudahan masyarakat," kata Emil.
Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau smart city jika sudah menaikkan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam proses tata kelola dan operasional sehari-hari.
Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga.
Emil mengatakan akan melibatkan pihak lain dan juga akan membangun gedung khusus Kominfo. Gedung tersebut akan memiliki kelengkapan dengan SDM yang ahli dan peralatannya berlokasi di Pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Di situ ada ruang pusatnya, ruang sistemnya dan ruang khusus servernya. Kita melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaannya seperti memproteksi dan sterilisasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," jelas Emil.